digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI TEGANGAN-TEGANGAN UTAMA PADA PENGUJIAN TRUE TRIAXIAL TERHADAP PERILAKU TEGANGAN DEFORMASI TANAH LEMPUNG LUNAK BANDUNG

57 views
Save At List
Penulis : RAHMAT KURNIAWAN [25015014]
Kontributor / Dosen Pembimbing :
  • Ir. Dedi Apriadi, MT, Ph.D
Jenis Koleksi : Tesis
Tahun Terbit :
Penerbit : Teknik Sipil
Fakultas : Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
Subjek :
Kata Kunci : True Triaxial, variasi tegangan, rotasi tegangan, kuat geser
Sumber :
Staf Input/Edit : Irwan Sofiyan   Alice Diniarti
File : 1 file
Tanggal Input : 15 Mar 2018

Pengaruh tegangan utama tengah sering diabaikan dalam penentuan perilaku tegangan deformasi karena pada umumnya digunakan metode penyederhanaan model dalam kondisi dua dimensi atau plane strain. Dalam kondisi sebenarnya di lapangan, tanah menerima beban dalam arah tiga dimensi dan mengalami perputaran arah tegangan untuk mencapai kondisi stabil. Sehingga untuk mendapatkan perilaku tanah yang sesuai dengan kondisi sebenarnya dalam merespon beban diperlukan pengujian tegangan deformasi dengan mempertimbangkan pengaruh tegangan utama tengah dan rotasi tegangan. Alat laboratorium yang mampu melibatkan tiga arah adalah True Triaxial. Tanah lempung lunak Bandung yang diambil di daerah Gedebage memiliki jenis lempung kelanauan dengan tingkat plastisitas yang tinggi. Untuk mengetahui perilaku tegangan deformasi pada tanah lempung lunak Bandung, pada penelitian ini dilakukan 5 (lima) variasi tegangan (b) dalam 2 (dua) arah rotasi tegangan (?). Pemberian variasi tegangan (b) dimaksudkan untuk melihat pengaruh peningkatan tegangan utama tengah yang berkaitan dengan peningkatan tegangan utama mayor dan arah pemberian tekanan horisontal atau vertikal terhadap karakteristik kuat geser (c dan ?), modulus kekakuan (E50), peningkatan tekanan air pori (Af) dan model kriteria keruntuhan yang sesuai dengan perilaku tegangan deformasi tanah lempung lunak Bandung. Nilai kuat geser efektif (?’) meningkat seiring dengan peningkatan variasi tegangan (b) hingga 10% pada peningkatan tegangan utama tengah 0.5 kali peningkatan tegangan utama mayor. Pemberian beban dengan perubahan rotasi tegangan dari 0 (nol) derajat menuju 90 (Sembilan puluh) derajat menghasilkan penurunan kuat geser undrained ( ? ) hingga 15%. Modulus kekakuan dan parameter Skempton Af juga meningkat terhadap kenaikan variasi tegangan, pembebanan dalam arah kompresi lateral (? = 90?) menghasilkan parameter Skempton Af yang lebih tinggi. Kriteria keruntuhan yang sesuai dengan hasil pengujian True Triaxial dari tanah lempung lunak Bandung adalah model Extended Tresca.

Artikel Terkait