Sejumlah kerusakan infrastruktur di sebagian besar ruas jalan pulau Jawa seperti ruas jalan Jatibarang-Karangampel, Semarang-Purwodadi, Wirosari-Cepu serta ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek disebabkan oleh tanah ekspansif. Dampak merugikan tersebut haruslah dilakukan perbaikan tanah, salah satunya bisa menggunakan Abu Cangkang Kelapa Sawit yang mana abu tersebut merupakan sisa pembakaran dari pabrik kelapa sawit.
Penelitian ini menggunakan tanah yang berasal dari daerah Sukabungah, Tol Jakarta-Cikampek STA 28+000 dengan Tingkat ekspansivitas yang sangat tinggi. Stabilisasi inimenggunakan Abu Cangkang Kelapa Sawit dengan variasi 5%, 7.5%, 10% dan 12.5% dengan dilakukan pemeraman selama 0, 7, 14, dan 21 hari. Pengujian yang dilakukan berupa uji kompaksi, uji kuat tekan bebas, uji CBR, uji swelling dan uji metilen biru.
Penambahan Abu Cangkang Kelapa Sawit terhadap tanah ekspansif memberikan dampak positif berupa peningkatan nilai kuat geser tanah dan nilai CBR tanah dengan penambahan yang optimal berada pada 5%, lalu Abu Cangkang Kelapa sawit juga mampu menurunkan potensi pengembangan, tekanan pengembangan dan juga nilai metilen biru pada tanah dengan penambahan yang optimal pada 12,5%. Namun jika dilihat dari keseluruhan maka penambahan yang optimum adalah 7,5% Abu Cangkang Kelapa Sawit, yang mana efektif dalam meningkatkan nilai kuat geser dan nilai CBR dan juga efektif menurunkan nilai swelling pada tanah.