COVER Rahaden Bagas Hatmaja
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Rahaden Bagas Hatmaja
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Rahaden Bagas Hatmaja
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Rahaden Bagas Hatmaja
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Rahaden Bagas Hatmaja
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Rahaden Bagas Hatmaja
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Rahaden Bagas Hatmaja
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Rahaden Bagas Hatmaja
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Indian Ocean Dipole (IOD) merupakan suatu fenomena dipole mode dengan pola
antar-tahunan di mana terjadi perbedaan anomali suhu permukaan laut (SPL) di sisi timur
Samudra Hindia dan sisi barat Samudra Hindia yang turut diikuti oleh anomali angin dan
curah hujan. Pada penelitian ini digunakan metode Empirical Orthogonal Function (EOF)
untuk mengkaji dinamika perairan Samudra Hindia, dengan parameter suhu permukaan laut
(SPL), tinggi paras laut (TPL), dan angin permukaan, sebagai respon dari IOD secara
independen atau mengabaikan pengaruh fenomena lainnya seperti El-Niño Southern
Oscillation (ENSO), monsoon, dan variabilitas lainnya. Berdasarkan analisis EOF,
fenomena IOD berperan sebesar 19,6% terhadap variansi anomali SPL (mode kedua EOF)
dalam skala antar-tahunan selama 24 tahun terakhir. Sedangkan terhadap parameter lainnya,
fenomena IOD berperan sebesar 41,6% terhadap variansi anomali TPL (mode pertama EOF
), 53,5% terhadap variansi anomali angin zonal (mode pertama EOF), dan 21,8% terhadap
variansi anomali angin meridional (mode kedua EOF).
Berdasarkan analisis hasil metode EOF serta analisis korelasi silang secara temporal
dan spasial, diperoleh beberapa indeks yang akurat dan mampu mendeskripsikan dinamika
perairan Samudra Hindia pada kejadian IOD, yaitu: SSTdyn (untuk dinamika anomali SPL),
Udyn (untuk dinamika anomali angin zonal), Vdyn (untuk dinamika anomali angin
meridional), dan SSHdyn (untuk dinamika anomali TPL). Selanjutnya, berdasarkan analisis
komposit hasil metode EOF berupa Principal Component (PC) dan indeks dinamika perairan
Samudra Hindia, pada saat kejadian IOD Positif (Negatif) tahun 1994, 1997, 2006, 2012,
dan 2015 (1996, 1998, 2010, dan 2016), terjadi anomali negatif (positif) SPL di sisi timur
Samudra Hindia (0°–15°LS dan 90°–110°BT) lalu diikuti oleh anomali positif (negatif) SPL
di sisi barat Samudra Hindia (10°LU–10°LS dan 40°–60°BT) dan di sisi tengah Samudra
Hindia (5°LS–10°LS dan 70°–80°BT) yang dimulai pada bulan Juni dan mencapai
puncaknya di bulan September-Oktober. Anomali SPL yag terjadi diikuti pula dengan
anomali angin di wilayah sekitar 5°LU–10°LS dan 70°–110°BT yang dimulai dengan
kemunculan anomali angin meridional ke utara (selatan) di bulan Juni-Juli yang selanjutnya
diikuti anomali angin zonal ke arah timur (barat) di bulan selanjutnya dan mencapai
puncaknya di bulan Oktober. Selain itu, terjadi anomali positif (negatif) TPL di sisi tengah
Samudra Hindia (5°LS–10°LS dan 60°–90°BT) dan anomali negatif (positif) TPL di sisi
timur Samudra Hindia (5°LU–10°LS dan 90°–110°BT) yang mulai terjadi di bulan JuliAgustus (September-Oktober) dan semakin menguat hingga bulan November-Desember
(Januari).
Perpustakaan Digital ITB