Penelitian ini mengkaji variasi massa air laut di bagian barat Samudra Pasifik Utara
sepanjang meridian 137°E selama periode 51 tahun (1972–2022). Penelitian ini
berfokus pada analisis komposisi dan perubahan massa air laut selama musim panas
dan musim dingin, menggunakan data yang diperoleh dari pengukuran CTD oleh
Japan Meteorological Agency. Studi ini mengidentifikasi dan menganalisis North
Pacific Intermediate Water (NPIW, salah satu massa air utama didaerah kajian yang
merupakan massa air dengan salinitas minimun, serta menilai variasi antar-tahun
dan dekadal. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode Optimum
Multiparameter (OMP) dan Empirical Orthogonal Function (EOF) untuk
melakukan kalkulasi kontribusi massa air dan mengidentifikasi mode dominan dari
tiap variabilitas, termasuk variabilitas salinitas dan potensial temperatur. Hasil
menunjukkan perubahan dalam profil vertikal salinitas dan suhu potensial, dengan
tren yang mencolok pada peningkatan lapisan minimum salinitas dan kenaikan
potensial temperatur. Studi ini juga menyelidiki pengaruh interaksi laut-atmosfer,
seperti El Niño-Southern Oscillation (ENSO), Pacific Decadal Oscillation (PDO),
dan Western North Pacific Monsoon (WNPM) pada variabilitas yang diamati, yang
melihat peran penting fenomena-fenomena ini dalam melihat variabilitas massa air
di wilayah tersebut. Ditemukan juga bahwa Kuroshio extension berperan dalam
variabilitas antar-tahun dan dekadal ini. Secara keseluruhan, hasil penelitian
memberikan wawasan mengenai variabilitas jangka panjang massa air laut di
bagian barat Samudra Pasifik Utara, yang berkontribusi pada pemahaman yang
lebih luas tentang proses-proses oseanografi dan implikasinya terhadap dinamika
iklim global.