Malaria merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak.
Plasmodium falciparum merupakan penyebab terbanyak kasus malaria terutama
di wilayah Indonesia bagian timur. Kendala pengobatan malaria dengan obat
konvensional yaitu resistensi obat (multiple drug resistance) dan targetnya yang
tidak spesifik pada intraselular parasit. Adanya resistensi oleh obat konvensional
pada parasit malaria mengakibatkan kebutuhan dosis tinggi untuk keberhasilan
terapi dan menimbulkan toksisitas tinggi. Pada penelitian ini, dua gen yang
dijadikan target yaitu EBA-175 (Erythrocyte Binding Antigen-175 kD) dan dhs
(Deoxyhypusine shynthase) dengan menggunakan formulasi nanopartikel berbasis
kitosan sebagai nanokarier pembawa as-ODN menuju ke targetnya dan
poloksamer digunakan agar nanokarier yang dirancang dapat bersifat
long circulating sehingga dalam aliran darah dapat bertahan dalam waktu yang
cukup lama dan sampai ke target sel darah merah yang terinfeksi
Plasmodium falciparum dengan menggunakan konsentrasi 10%. Nanopartikel
kitosan-poloksamer dibuat dengan metode gelasi ionik dengan bahan penyambung
silang berupa sodium tripolifosfat (STPP). Hasil karakterisasi ukuran nanopartikel
yang diperoleh dari penelitian ini berada pada rentang 93,3-172,5 nm (kurang dari
200 nm) dengan indeks polidispersitas 0,254 –0,368 (kurang dari 0,5). Hasil
pengukuran potensial zeta 31,8 –43,3 mV (di atas +30 mV) yang menunjukkan
kestabilan formulasi yang dibuat. Karakterisasi ini kemudian dikonfirmasi dengan
pengukuran TEM yang menunjukkan bentuk partikel yang sferis dengan ukuran di
bawah 200 nm. Penghambatan persen parasitemia yang paling tinggi ditunjukkan
oleh nanopartikel kitosan poloksamer dengan target dhs dengan persen
parasitemia 9,07±0,019 dan besar inhibisi parasitnya adalah 49,16% . Hasil isolasi
total RNA serta kemurnian RNA yang baik diperoleh dengan hasil isolasi dengan
menggunakan TRIzol
TM
LS Reagent dan saponin 0,15% dengan total RNA yang
diperoleh 201,28±2,91 μg/mL dengan kemurnian 1,52±0,065.
Perpustakaan Digital ITB