Malaria adalah salah satu penyakit endemik di Indonesia yang ditransmisikan melalui nyamuk
Anopheles betina. Kasus malaria banyak ditemukan terutama di Indonesia bagian timur,
seperti 12.909 kasus di Provinsi Nusa Tenggara Timur, 216.380 kasus di Provinsi Papua, 7.079
kasus di Provinsi Papua Barat. Penyakit malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium. Jenis
Plasmodium yang menyebabkan malaria pada manusia ada lima, yaitu P. falciparum, P.
malariae, P. knowlesi, P. vivax, dan P. ovale. Pada penelitian ini, fokus parasit yang digunakan
adalah Plasmodium falciparum. Plasmodium falciparum adalah parasit malaria yang
menyebabkan angka kematian paling tinggi. Salah satu upaya untuk mengontrol infeksi
malaria adalah dengan vaksinasi. Pengembangan vaksin jenis subunit memerlukan target
antigen yang penting dalam siklus hidup Plasmodium. Salah satu kandidat antigen potensial
adalah Plasmodium falciparum reticulocyte homologue 5 (Rh5) interacting protein (PfRIPR),
dimana protein ini berperan dalam keberhasilan invasi parasit ke eritrosit. Penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa antibodi terhadap PfRIPR menghambat invasi eritrosit oleh
merozoit sehingga infeksi Plasmodium pada sel darah merah dapat dihambat. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengekspresikan gen PfRIPR fragmen 811-1086 pada E. coli BL21
(DE3) sebagai kandidat vaksin malaria. Tahapan penelitian ini meliputi (i) amplifikasi gen
PfRIPR yang mengode fragmen protein 2431 - 3261 dengan gDNA P. falciparum isolat
Jayapura sebagai cetakan DNA, (ii) konstruksi plasmid rekombinan pET-30a- PfRIPR, (iii)
transformasi E. coli BL21 (DE3) dan E. coli BL21 (DE3) Codon Plus RIPL dengan plasmid
rekombinan pET-30a- PfRIPR dengan metode heat shock, (iv) ekspresi gen PfRIPR fragmen
asam amino 811 – 1086 dalam E. coli BL21 (DE3) dan E. coli BL21 (DE3) Codon Plus RIPL,
(v) analisis hasil ekspresi menggunakan SDS-PAGE dan Western Blot. Fragmen gen PfRIPR
yang mengode aa 811 – 1086 berhasil diamplifikasi pada suhu penempelan 54,5°C. Hasil PCR
koloni, analisis restriksi, dan sekuensing mengkonfirmasi bahwa plasmid rekombinan pET
30a-PfRIPR telah berhasil dikonstruksi. Selanjutnya, plasmid rekombinan pET-30a-PfRIPR
fragmen 811-1086 berhasil ditransformasi ke E. coli BL21 (DE3) dan E. coli BL21 (DE3)
Codon Plus RIPL. Protein rekombinan PfRIPR fragmen 811-1086 diperkirakan berukuran ~37
kDa dimana pada N-terminal terdapat 6His-tag. Ekspresi protein PfRIPR rekombinan
dilakukan dengan induksi IPTG 0,5 mM selama 3 jam pada suhu 37°C. Hasil analisis SDS
PAGE menunjukkan keberadaan protein dengan ukuran sekitar ~37 kDa, namun untuk
mengkonfirmasi hal tersebut harus dilakukan analisis lebih lanjut dengan metode Western Blot
menggunakan antibodi anti his-tag.