COVER Robi'atul Adawiyah
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
BAB 1 Robi'atul Adawiyah
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
BAB 2 Robi'atul Adawiyah
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
BAB 3 Robi'atul Adawiyah
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
BAB 4 Robi'atul Adawiyah
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
BAB 5 Robi'atul Adawiyah
EMBARGO  2028-11-06 
EMBARGO  2028-11-06 
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melaporkan adanya peningkatan signifikan
kasus malaria pada tahun 2024, yaitu sebanyak 543.965 kasus, naik dari 418.546 kasus
pada tahun sebelumnya. Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit
Plasmodium dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Salah satu upaya
pengendalian dan pemantauan penyebaran malaria, khususnya di daerah endemik seperti
Papua, adalah melalui penggunaan Rapid Diagnostic Test (RDT) Antigen malaria yang
direkomendasikan oleh WHO. RDT Antigen malaria penting untuk memastikan diagnosis
yang tepat sehingga pengobatan dapat diberikan secara akurat dan risiko resistensi obat
dapat diminimalkan. Namun, pengembangan RDT Antigen malaria dalam negeri masih
perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan di wilayah dengan tingkat endemisitas
tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi antibodi IgY anti-Plasmodium
falciparum Lactate Dehydrogenase (PfLDH) sebagai salah satu komponen utama dalam
pembuatan RDT Antigen malaria. Tahapan penelitian meliputi identifikasi protein
rekombinan PfLDH dengan metode Western blot, vaksinasi ayam menggunakan protein
rPfLDH dengan konsentrasi sekitar 100 ?g per suntikan yang disertai adjuvan (complete
untuk imunisasi primer dan incomplete untuk booster). Setelah proses imunisasi, kuning
telur ayam dipanen dan diekstraksi menggunakan presipitan PEG-6000 untuk memperoleh
ekstrak protein IgY. Selanjutnya, dilakukan pengujian spesifisitas IgY terhadap rPfLDH
menggunakan metode Dot blot dan Western blot, dengan antibodi monoklonal anti-LDH
sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa protein rPfLDH terdeteksi
dengan ukuran sekitar 37 kDa melalui Western blot. Imunisasi ayam dilakukan satu kali
untuk imunisasi primer dan dua kali booster, menghasilkan ekstrak IgY dari kuning telur
dengan berat molekul ±60-65 kDa (rantai berat) dan ±25 kDa (rantai ringan) sesuai hasil
analisis SDS-PAGE. Uji Dot blot dan Western blot menunjukkan bahwa IgY yang
dihasilkan mampu mengenali antigen rPfLDH secara spesifik. Dengan demikian, penelitian
ini berhasil memproduksi antibodi IgY anti-PfLDH yang diharapkan dapat mendukung
pengembangan RDT Antigen malaria produksi dalam negeri, sehingga dapat membantu
upaya pengendalian malaria di Indonesia.
Perpustakaan Digital ITB