Sebagai industri berbasis teknologi tinggi yang berjuang karena menderita penurunan pangsa pasar, kekurangan modal, dan potensi kehilangan pengetahuan yang besar, PTDI mencoba untuk menegaskan kembali kehadirannya di pasar sambil mempercepat kemampuan sumber daya manusianya yang mayoritas diisi tenaga muda melalui program pengembangan produk baru yang disebut N219. Program ini menjadi menarik karena jika berhasil, ini akan menjadi yang pertama kalinya dalam lebih dari tiga dekade PTDI mampu secara independen menyelesaikan keseluruhan siklus pengembangan dan sertifikasi pesawat terbang. Penelitian ini kemudian berfokus pada organisasi program N219 untuk menilai kesenjangan kemampuan antara tingkat kematangan organisasi saat ini dan tingkat kematangan ideal yang dibutuhkan untuk berhasil menyelesaikan tujuannya. Kemampuan inti ideal yang digunakan di sini untuk mendefinisikan setiap tingkat kematangan berasal dari berbagai referensi dan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Pengumpulan data terutama dilakukan melalui wawancara dan kuesioner kepada beberapa pakar yang telah dipilih sebelumnya yang memiliki tanggung jawab tingkat tinggi dalam program ini. Hasil penelitian kemudian dipresentasikan dan dianalisa. Ditemukan bahwa organisasi N219 saat ini memiliki kapabilitas inti hanya 40% dari kapabilitas idealnya. Dengan begitu banyak ruang untuk perbaikan, juga ditemukan bahwa kemampuan paling cepat untuk dikejar adalah pada sistem manajerial, yang mencakup penerapan sistem manajemen pengetahuan yang ekstensif dalam organisasi. Satu set rekomendasi tentang bagaimana meningkatkan tingkat kematangan organisasi melalui sebuah proyek percontohan, bersama dengan rencana pelaksanaannya selama lima tahun, diusulkan dalam penelitian ini.
Perpustakaan Digital ITB