Divisi Engineering, Procurement, and Construction (EPC) merupakan salah satu
divisi yang sangat vital di PT. Hutama Karya. Divisi ini bertanggung jawab atas
perencanaan, pengadaan material, serta konstruksi proyek infrastruktur. Sebagai
perusahaan konstruksi terkemuka di Indonesia, PT. Hutama Karya berfokus pada
proyek-proyek skala besar seperti pembangunan jalan, jembatan, proyek drainase,
serta proyek infrastruktur penting lainnya. Divisi EPC memiliki peran sentral
dalam mengelola dan menyelesaikan proyek-proyek ini dengan memastikan
perencanaan yang tepat, pengadaan material yang sesuai, dan pelaksanaan
konstruksi yang efisien sesuai dengan standar yang ditetapkan. Kesuksesan Divisi
EPC sangat krusial bagi pencapaian tujuan perusahaan serta pengaruhnya
terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia secara keseluruhan.
Latar belakang riset ini menunjukkan bahwa Divisi EPC di PT Hutama Karya
memiliki kinerja yang relatif rendah jika dibandingkan dengan divisi-divisi lainnya
di perusahaan. Salah satu pendekatan untuk mengatasi permasalahan kinerja ini
adalah dengan menerapkan konsep Knowledge Management secara menyeluruh.
Dengan mempercepat transformasi Agile dengan harapan dapat memberikan
dampak positif terhadap kinerja Divisi EPC. Riset ini menggunakan metode
campuran, menggabungkan survei kepada semua karyawan Divisi EPC PT.
Hutama Karya serta melakukan wawancara struktur kepada perwakilan pimpinan
senior. Pendekatan triangulasi data dilakukan untuk mengintegrasikan hasil
analisis dari kedua sumber, baik data kuantitatif maupun kualitatif. Diharapkan
riset ini akan memberikan gambaran yang komprehensif mengenai masalah-
iv
masalah yang dihadapi oleh Divisi EPC, serta memberikan wawasan yang
diperlukan untuk implementasi strategi Knowledge Management guna
meningkatkan kinerja divisi tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan manajemen pengetahuan di Divisi
EPC PT Hutama Karya saat ini perlu pengembangan dalam beberapa aspek
penting. Diperlukan pembuatan direktori manajemen pengetahuan yang khusus
untuk Divisi EPC guna memudahkan akses dan penyebaran informasi yang relevan.
Selain itu, penerapan kebijakan komunikasi khusus dan penggunaan teknologi
diperlukan untuk memperkuat pertukaran informasi dan kolaborasi. Pembuatan
Standard Operating Procedure (SOP) yang khusus terkait pengelolaan
pengetahuan di Divisi EPC diharapkan dapat memastikan pengelolaan
pengetahuan yang efisien dan terstruktur. Serta, kegiatan khusus seperti pelatihan,
seminar, atau workshop diperlukan untuk meningkatkan pemahaman dan
implementasi praktik terbaik dalam pengelolaan pengetahuan. Dengan
memberikan penghargaan kepada karyawan yang aktif berkontribusi dalam
pengelolaan pengetahuan dapat menjadi insentif yang memotivasi partisipasi aktif
dalam Divisi EPC. Diharapkan pendekatan ini dapat memaksimalkan penerapan
manajemen pengetahuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan inovasi.
Pentingnya peran senior leader dalam terus-menerus mempromosikan knowledge
management juga harus konsisten dilakukan untuk mendukung langkah-langkah ini.