2009 TS PP NUNIK HASRIYANTI 1-COVER.pdf
2009 TS PP NUNIK HASRIYANTI 1-BAB 1.pdf
2009 TS PP NUNIK HASRIYANTI 1-BAB 2.pdf
2009 TS PP NUNIK HASRIYANTI 1-BAB 3.pdf
2009 TS PP NUNIK HASRIYANTI 1-BAB 4.pdf
2009 TS PP NUNIK HASRIYANTI 1-BAB 5.pdf
2009 TS PP NUNIK HASRIYANTI 1-PUSTAKA.pdf
Kalimantan Barat memiliki potensi budaya yang cukup unik, salah satunya adalah kebudayaan etnis Melayu di tepian Sungai Kapuas yang memiliki perkampungan tradisional dengan suasana arsitektural yang khas, wisata Keraton Kadriyah dengan Masjid Jami'nya. Potensi di tepian Sungai Kapuas diantaranya adalah industri rumah tangga, kafe terapung, perikanan/karamba, perniagaan, transportasi air, dan wisata air menyusuri tepian Sungai Kapuas menggunakan sampan, pemancingan dan panorama sungai. Semua potensi tersebut akan lebih terasa dan terlihat manfaat dan fungsinya jika kawasan tepian Sungai Kapuas khususnya Kampung Beting disuntikkan dengan aktifitas-aktifitas dan fungsi-fungsi baru sehingga kawasan akan hidup dan perekonomian masyarakat akan lebih meningkat. Untuk itulah Kawasan Kampung Beting akan dikembangkan sebagai kawasan seni budaya Melayu. Keberadaan perkampungan tradisional dan rumah-rumah adat Melayu yang masih layak dipertahankan menjadi daya tarik utama kawasan, bersama-sama dengan industri kerajinan masyarakat seperti manik-manik, akar keladi, replika tugu khatulistiwa, replika mariam karbit, replika rumah adat, dan tenun Melayu. Pengembangan kawasan mempunyai tujuan untuk menghidupkan kawasan yaitu dengan menambahkan fungsi-fungsi baru sebagai generator pembangunan kawasan dan mempertahankan aktifitas kehidupan sehari-hari (living culture) masyarakat Melayu Kampung Beting. Pengembangan kawasan dilakukan dengan penambahan fungsi komersial dan fungsi budaya, penataan dan peningkatan intensitas fungsi hunian.
Adapun strategi perancangannya adalah dengan membuat struktur baru kawasan yang terintegrasi secara makro dan mikro sehingga tercipta suatu linkage yang baik antara berbagai zona dalam kawasan. Selain itu memanfaatkan kanal-kanal sungai yang ada sebagai pola dasar dalam penentuan struktur, yang kemudian diintegrasikan dengan sistem transportasi darat, baik untuk kendaraan maupun pejalan kaki. Strategi pengembangan lainnya adalah mengembangkan konsep kota air untuk kawasan Kampung Beting yang akan memberi nilai tambah bagi kegiatan pariwisata di Kota Pontianak dan memberikan identitas bagi Kota Pontianak, yaitu dengan memanfaatkan lokasi pertigaan sungai yang strategis (Sungai Kapuas, Sungai Landak dan Sungai Kapuas Kecil) untuk perletakkan fungsi-fungsi baru yang bersifat komersial dan mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan.
Potensi fisik kawasan yang memiliki kanal-kanal yang cukup banyak sehingga dapat dikembangkan sebagai wisata air dengan menggunakan perahu-perahu wisata yang mengelilingi kawasan. Kegiatan utama yang menjadi generator kawasan adalah fungsi entertaintment dan home industry dengan kegiatan pendukung seperti komersial, museum dan gallery, perumahan dan cottage. Selain itu perkampungan tradisional yang ada di pusat kawasan tetap dipertahankan sebagai salah satu daya tarik kawasan.