digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2017 TA PP NI LUH PUTU ANANDA SARASWATI 1-BAB 1.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

2017 TA PP NI LUH PUTU ANANDA SARASWATI 1-BAB 2.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

2017 TA PP NI LUH PUTU ANANDA SARASWATI 1-BAB 3.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

2017 TA PP NI LUH PUTU ANANDA SARASWATI 1-BAB 4.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan

2017 TA PP NI LUH PUTU ANANDA SARASWATI 1-BAB 5.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan


Baterai litium adalah baterai komersil yang saat ini banyak diproduksi karena memiliki kapasitas energi yang tinggi, waktu hidup lebih lama, dan penggunaan yang efisien, sehingga cocok digunakan dalam berbagai perangkat elektronik. Akan tetapi, penggunaan elektrolit cair pada baterai ion litium sangat rentan terhadap kebocoran, bersifat korosif, dan mudah terbakar saat pengisian baterai pada suhu tinggi. Untuk mengatasi masalah ini, berbagai tren penelitian berkembang, termasuk penelitian tentang membran polimer elektrolit sebagai pengganti elektrolit cair pada baterai ion litium. Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya akan hasil laut, sehingga konsumsi yang tinggi dapat meninggalkan tumpukan limbah dalam jumlah besar. Salah satu kelompok limbah tersebut adalah kulit udang yang banyak mengandung senyawa kitin. Pengolahan lebih lanjut senyawa kitin menghasilkan senyawa kitosan dapat memiliki potensi untuk menjadi komponen utama pada pembuatan membran polimer elektrolit. Untuk meningkatkan kualitas membran polimer elektrolit berbasis kitosan, terutama sifat hantaran ioniknya dilakukan blending kitosan dengan polivinil alkohol (PVA) dan garam LiClO4. Hasil analisis menunjukkan bahwa membran polimer hasil blending dari kitosan, PVA, dan LiClO4 memiliki nilai konduktivitas ionik dan kekuatan mekanik yang lebih tinggi dibandingkan membran kitosan murni. Konduktivitas ionik maksimum sebesar 4,57 x 10-3 S cm-1 dihasilkan dari membran polimer dengan komposisi 70% campuran kitosan-PVA (90:10) dan 30% LiClO4. Peningkatan nilai konduktivitas ionik membran hasil blending disebabkan oleh meningkatnya jumlah dan kemudahan mobilitas ion litium dalam membran sebagai akibat penambahan PVA dan garam LiClO4. Hasil ini didukung pula oleh analisis data mekanik, citra morfologi permukaan, dan data analisis termal.