Dalam perencanaan basement dari bangunan tahan gempa, besar beban seismik yang digunakan dalam perencanaan harus dihitung secara tepat. Pola dan besarnya tekanan tanah lateral seismik harus dievaluasi secara mendalam untuk menghasilkan analisis yang efektif dalam penerapannya. Pada penelitian ini terlebih dahulu dilakukan verifikasi model pada perangkat lunak FLAC 2D terhadap hasil penelitian uji sentrifugal yang dilakukan Candia dan Sitar (2014) dengan judul “Seismic Earth Pressure on Retaining Structures and Basement Walls in Cohesive Soils”. Selanjutnya dilakukan studi parametrik dengan variasi terhadap klasifikasi kelas situs dan Peak Ground Acceleration (PGA). Analisis tekanan tanah lateral seismik dilakukan secara numerik dengan menggunakan perangkat lunak turunan berhingga FLAC 2D. Hasil analisis yang didapat kemudian dibandingkan dengan penelitian terdahulu seperti penelitian yang dilakukan oleh Mononobe-Okabe (1929), Seed dan Whitman (1970), dan Wood (1973).
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa pola distribusi tekanan tanah lateral seismik yang bekerja pada dinding basement berbentuk segitiga yang mengalami kenaikan sesuai dengan bertambahnya kedalaman tanah yang ditinjau. Hasil penelitian yang dilakukan ini sesuai dengan hasil studi yang dilakukan oleh Mononobe-Okabe (1929), Atik dan Sitar (2007), dan Mikola, dkk (2014). Tekanan tanah lateral seismik yang didapat akan semakin besar seiring bertambah besarnya nilai PGA yang digunakan. Selain itu, kondisi kelas situs tanah pun mempengaruhi besarnya tekanan tanah lateral seismik yang bekerja. Semakin kaku kelas situs tanah yang ditinjau maka tekanan tanah lateral seismik yang bekerja akan semakin besar dan begitu pun sebaliknya. Tekanan air pori yang terjadi memiliki distribusi yang sesuai dengan hasil penelitian Westergaard (1931) yaitu tekanan air pori akan bertambah sesuai dengan bertambahnya kedalaman tanah.
Perpustakaan Digital ITB