Abstrak - MUTAZAKKY AHDA SABYLA
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Penelitian ini membahas perilaku stabilitas galian dalam yang dilakukan pada tanah lunak dengan pengaruh tinggi muka air sungai dan tipe perkuatan yang berbeda. Penelitian dilakukan dengan simulasi numerik berbasis metode elemen hingga (MEH) dengan perangkat lunak PLAXIS 2D. Variabel yang dikontrol pada penelitian ini adalah dimensi galian serta parameter tanah yang digunakan. Sedangkan, variabel yang divariasikan pada penelitian ini adalah tipe perkuatan galian dan tinggi muka air sungai. Tipe perkuatan yang digunakan adalah sheet pile kantilever dan sheet pile dengan pengekang lateral strut. Sedangkan, tinggi muka air yang digunakan adalah 0.5 meter dan 3 meter di atas river bed. Aspek yang dianalisis pada penelitian ini adalah stabilitas global, stabilitas dasar galian, deformasi lateral dinding, penurunan tanah di belakang dinding, serta gaya dalam pada dinding. Analisis dilakukan dengan metode phreatic, steady state, dan couple untuk mengetahui pengaruh rembesan dan perubahan tekanan air pori terhadap stabilitas galian.
Hasil analisis menunjukkan bahwa sheet pile kantilever memenuhi persyaratan stabilitas global, tetapi tidak memenuhi perysaratan deformasi dan penurunan tanah. Dengan simulasi yang dilakukan, sheet pile dengan pengekang lateral strut diketahui merupakan perkuatan yang paling optimal yang ditunjukkan dari stabilitas global, deformasi lateral, dan penurunan tanah yang telah memenuhi syarat pada kondisi muka air normal dan muka air surut.
Kondisi muka air normal setinggi 3 meter menghasilkan stabilitas yang lebih kritis dibandingkan kondisi muka air surut setinggi 0.5 meter. Stabilitas global galian pada kondisi muka air normal lebih kecil dengan rasio 0.57 terhadap stabilitas global galian pada kondisi muka air surut. Hal serupa juga ditunjukkan pada penurunan tanah dan deformasi lateral dinding pada kondisi muka air normal yang lebih besar masing-masing sekitar 2 kali dan 1.5 kali.
Analisis dengan metode couple yang mempertimbangkan perubahan tekanan air pori akibat adanya rembesan dan deformasi tanah menunjukkan hasil yang lebih kritis dibandingkan dengan analisis metode phreatic dan steady state. Faktor keamanan global dengan analisis couple lebih rendah dengan rasio 0.6 terhadap
analisis phreatic dan 0.9 terhadap analisis steady state. Nilai penurunan tanah yang terjadi pada analisis couple lebih besar sekitar 1.05 kali dari analisis phreatic dan steady state. Begitu pula dengan deformasi lateral yang terjadi pada analisis couple lebih besar 1.03 kali dari analisis phreatic dan analisis steady state. Adanya rembesan pada dasar galian juga membuat tekanan air pori dasar galian pada analisis couple dan steady state juga lebih besar sehingga faktor keamanan terhadap uplift akan berkurang.
Perpustakaan Digital ITB