Salah satu masalah yang perlu diperhatikan pada tambang bawah tanah adalah masalah kestabilan lubang bukaan. Tegangan yang bertambah seiring dengan bertambahnya kedalaman memicu munculnya aktivitas seismik yang mampu menimbulkan bahaya seismik. Massa batuan yang mengalami peristiwa seismik dapat mengalami rockbursting yang dapat menimbulkan potensi kerusakan pada lubang bukaan bawah tanah. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem pemantauan mikroseismik agar dapat lebih memahami respon massa batuan di area tambang sehingga dapat mengurangi risiko seismik yang mungkin terjadi. Tambang bawah tanah XYZ pada PT ABC merupakan suatu tambang bawah tanah yang menggunakan sistem penambangan block caving. Lokasi pengamatan yang pada penelitian ini hanya pada Panel 10 hingga Panel 20 yang berada pada level produksi. Dengan menggunakan data mikroseismik yang dapat memberikan wawasan tentang perubahan dalam geologi lokal dan kondisi tegangan dalam massa batuan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan potensi kerusakan akibat rockburst yang terjadi akibat peristiwa seismik dengan menggunakan data mikroseismik dari bulan April 2016 hingga Maret 2018. Setelah pengolahan data dilakukan, didapati bahwa kerusakan panel pada level produksi berada pada skala R1 hingga R5, dengan rata-rata kerusakan pada skala R2. Kerusakan terparah dialami oleh Panel 13 pada Bulan Oktober 2017 dan Januari 2018 dengan skala kerusakan mencapai R5 pada daerah persimpangan.
Perpustakaan Digital ITB