digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan akan pemukiman bertambah serta perubahan tata guna lahan. Resapan air hujan yang berkurang di daerah hulu menyebabkan beberapa masalah salah satunya adalah banjir. Mengingat sebagian besar wilayah kecamatan Baleendah merupakan daerah dataran rendah dengan sistem drainase yang kurang mewadahi tidak menutup kemungkinan banjir dapat terjadi akibat dari run-off air hujan yang tidak dapat dialirkan dengan baik. Banjir yang kerap terjadi di Kampung Cieunteung merupakan banjir yang terjadi karena backwater dari Sungai Citarum yang memasuki Sungai Cigado. Tindakan pencegahan terhadap permasalahan tersebut salah satunya adalah pembuatan kolam retensi. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan dan menganalisis pengaruh pembuatan kolam retensi untuk mengendalikan banjir di Kampung Cieunteung yang terletak di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Kolam Retensi adalah bak penampungan air yang digunakan untuk mengatasi banjir dari sungai. Dalam penelitian ini dilakukan analisis hidrologi dengan data curah hujan Stasiun Cibeureum,Stasiun Bojongsoang,Stasiun Paseh dan Stasiun Cisondari dari tahun 2002 sampai 2014. Setelah diperoleh debit hujan rencana, dilakukan analisis hidrolika menggunakan software HEC-RAS untuk menganalisis kapasitas debit eksisting dan merencanakan volume kolam tampungan. Selanjutnya dilakukan perencanaan desain kolam tampung, operasi pompa dan pemeliharaan, kebijakan dan rencana anggaran biaya. Dalam analisis yang dilakukan, diperoleh nilai debit hujan rencana untuk kala ulang 25 tahun yaitu 41.01 m3/detik. Kapasitas total kolam tampungan sebesar 272.971 m3. Rencana anggaran biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan kolam retensi ini sebesar Rp Rp155,324,894,718.00 Berdasarkan analisis yang dilakukan, disimpulkan bahwa pembuatan kolam retensi cukup efektif untuk dijadikan salah satu alternatif upaya pengendalian banjir di kawasan perkotaan.