Lapangan Zulu merupakan ladang minyak dengan cadangan minyak yang belum dipulihkan di Sumatera Tengah. Minyak ladang Zulu saat ini menghasilkan 4% potensi cadangannya, dan kontrak Zulu PSC akan berakhir dalam 4 tahun. Tujuan dari proyek ini adalah untuk menilai profitabilitas ekonomi dari ladang minyak yang tidak dipulihkan dan membandingkannya dengan persyaratan Pemulihan Biaya dan Kerugian Kotor PSC. Proyek ini akan menggunakan NPV, IRR, PBP dan DPI sebagai indikator profitabilitas. DPI tertinggi akan menjadi pilihan terbaik dari sudut pandang kontraktor. Di sisi lain, pemerintah akan memilih alternatif terbaik berdasarkan NPV tinggi, produksi puncak dan cadangan. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa estimasi produksi minyak merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap nilai ekonomi proyek.
Biaya investasi meliputi biaya modal (CAPEX) dan biaya operasi (OPEX). Belanja modal (CAPEX) mencakup biaya pembuatan akses jalan ke sumur, biaya pengeboran dan biaya perpipaan. Pengeluaran modal dibagi menjadi biaya berwujud dan tidak berwujud, penurunan penyusutan saldo akan berlaku terhadap biaya berwujud. Biaya operasi (OPEX) termasuk biaya perawatan minyak dari permukaan bawah, biaya pengolahan cairan dan transportasi ke penjualan akhir.
Dari sudut pandang Pemerintah Indonesia, mereka juga lebih menyukai strategi Maximum Recovery dibandingkan alternatif lainnya. Strategi Pemulihan Maksimum memiliki NPV terbesar, cadangan dan puncak produksi. Perhatian utama Pemerintah Indonesia adalah seberapa besar proyek tersebut, sehingga akan berdampak tinggi pada pendapatan pemerintah, dalam hal ini adalah pajak. Pemerintah Indonesia juga lebih menyukai produksi dan cadangan yang tinggi, karena ini memiliki dampak ekonomi dan politik yang signifikan. Produksi yang tinggi akan menciptakan lebih banyak uang bagi pemerintah dan secara politik akan memperkuat prestasi kinerja mereka.
Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa estimasi cadangan merupakan faktor yang paling mempengaruhi ekonomi proyek. Hal ini dapat dilihat pada simulasi sensitivitas antara cadangan dengan NPV, IRR dan DPI. Akibatnya, tim proyek harus lebih memperhatikan perkiraan cadangan.
Perpustakaan Digital ITB