digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Contra flow adalah salah satu bentuk manajemen lalu lintas pengaturan lajur lalu lintas untuk mencapai tujuan tertentu dengan melibatkan pengaturan dan penegakan hukum, sistem perambuan dan distribusi lalu lintas. Penelitian ini melakukan kajian terhadap kinerja pelayanan Jalan Tol Cawang–Tomang–Cengkareng (CTC) ditinjau dari aspek lalulintas dan pertimbangan sisi keselamatan bagi pengguna jalan dan petugas operator jalan tol pada pelaksanaan contra flow yang merupakan model penanganan volume lalu lintas yang sudah memiliki nilai derajat kejenuhan (V/C) > 0,75. Dalam penelitian ini dilakukan pengamatan arus lalulintas melalui video recorder untuk memperoleh arus lalu lintas per lajur sedangkan untuk data pengamatan waktu tempuh selain dilakukan dengan car following juga dilakukan dengan metode plate matching dari hasil rekaman kamera di tiga titik sesuai pembagian segmen pengamatan waktu tempuh. Data kecepatan diperoleh dari pengamatan dengan alat speed gun di titik 1+800. Pengamatan kecepatan, arus dan waktu tempuh dilakukan pada periode jam 06.00 sampai dengan jam 13.00. Saat jam contra flow, jalur A (Cawang – Semanggi) memiliki disiplin lajur yang cukup bagus, saat arus lalu lintas rendah lajur 1 dan 2 memiliki arus lalu lintas terbesar dibandingkan dengan lajur 3. Setelah jam contra flow berakhir disiplin lajur pada jalur A dan B tidak menunjukkan kondisi yang sama dengan disiplin lajur saat jam contra flow berlangsung, dimana proporsi arus lajur 2 memiliki nilai lebih tinggi baik saat arus rendah maupun tinggi. Kecepatan kendaraan lajur 3 jalur A cukup signifikan berbeda saat jam contra flow dengan kecepatan operasional 79,58 km/jam dan sebesar 28,87 km/jam saat lajur contra flow ditutup. Waktu tempuh kendaraan yang lewat jalur normal tidak signifikan berbeda dengan kendaraan yang melalui lajur contra flow, namun saat jam contra flow kendaraan di jalur A akan menghemat waktu tempuh sebesar 13,86 menit. Dari aspek keselamatan jalan memperlihatkan penggunaan beberapa perangkat keselamatan jalan masih belum memenuhi ketentuan teknis dalam rangka menciptakan jalan tol yang lebih berkeselamatan yang diataranya adalah pemasangan median guardrail dan penanganan hazard sisi jalan.