digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 FIONNA CLARISSA MUHARLIE (NIM : 12514015)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 FIONNA CLARISSA MUHARLIE (NIM : 12514015)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 FIONNA CLARISSA MUHARLIE (NIM : 12514015)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 FIONNA CLARISSA MUHARLIE (NIM : 12514015)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 FIONNA CLARISSA MUHARLIE (NIM : 12514015)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA FIONNA CLARISSA MUHARLIE (NIM : 12514015)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Biomaterial sebagai implan tulang harus memiliki ketahanan korosi yang baik untuk mencegah terganggunya proses biologis dalam tubuh akibat pelepasan ion logam dalam tingkat yang berbahaya sebagai produk korosi implan serta kegagalan implan akibat korosi setelah berada di dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama. Titanium yang memiliki biokompatibilitas dan ketahanan korosi yang baik sering digunakan untuk memproduksi implan. Namun, implan titanium perlu dipadukan dengan logam lain seperti tembaga yang memiliki sifat bakterisidial untuk mencegah infeksi bakteri. Studi lebih lanjut terhadap perilaku korosi paduan Ti-Cu perlu dilakukan, sebab belum terdapat penelitian terkait pada interval penambahan Cu yang luas. Selain itu, kandungan tembaga dalam tubuh pada jumlah yang melebihi batas akan bersifat toksik, sehingga perlu diteliti juga pengaruh penambahan Cu terhadap pelepasan ion paduan sinter Ti-Cu. Percobaan diawali dengan membuat paduan sinter Ti-Cu dengan komposisi tembaga sebesar 0; 0,5; 1; 3; 5; 10; dan 20 persen berat melalui proses powder metallurgy. Paduan Ti-Cu kemudian diamati struktur mikronya menggunakan Optical Microscope (OM) dan Scanning Electron Microscope - Energy Dispersive Spectroscopy (SEM-EDS), lalu diukur ketahanan korosinya dengan metode Electrochemical Impedance Spectroscopy dan Tafel Extrapolation. Tingkat pelepasan ion paduan sinter Ti-Cu lalu diukur menggunakan Inductively Coupled Plasma-Mass Spectroscopy (ICP-MS). Hasil percobaan menunjukkan bahwa paduan sinter Ti-Cu dengan kadar Cu 10% memiliki ketahanan korosi paling baik, sebab paduan tersebut memiliki rapat arus korosi (icorr) terendah, yaitu sebesar 122,27 nA/cm2, hambatan pengganti tertinggi, yaitu sebesar 15.395 Ω, laju korosi terendah, yaitu sebesar 2,35 μm/year. Paduan sinter Ti-Cu dengan kadar Cu 10% juga memiliki tingkat pelepasan ion terendah, yaitu sebesar 131,63 ppb.