Pemanfaatan energi panas bumi sebagai sumber energi terbarukan memerlukan
sistem pemantauan yang akurat dan berkelanjutan untuk memastikan keandalan
infrastruktur, terutama pada jaringan pipa alir panas bumi. Saat ini, monitoring
kondisi pipa, khususnya untuk mendeteksi ketebalan dinding, korosi, dan scaling,
masih sangat minim dan sebagian besar mengandalkan metode konvensional seperti
pembelahan pipa yang bersifat invasif, mahal, dan tidak memungkinkan
pengawasan secara real-time. Hal ini meningkatkan risiko kerusakan yang tidak
terdeteksi secara dini, sehingga menurunkan efisiensi dan umur pipa. Penelitian ini
bersifat pragmatis dan berhasil mengembangkan perangkat sensor ultrasonik
inovatif yang mampu mendeteksi ketebalan dinding, korosi, serta keberadaan
scaling pada pipa secara non-destruktif (NDT) dan real-time menggunakan
mikrokontroler Arduino Uno R3 sebagai kontrol utama, yang mengintegrasikan
sensor ultrasonik, pengolahan sinyal, dan konektivitas IoT. Perangkat ini
memanfaatkan transduser ultrasonik dengan probe delay line yang dioptimalkan
melalui pengaturan impuls tegangan tinggi sebesar (-)148 volt dan lebar pulsa 140
nanodetik, sehingga menghasilkan sinyal ultrasonik yang optimal. Dengan
menggunakan informasi bahwa gelombang ultrasonik merambat dalam baja pada
kecepatan sekitar 5900 m/detik, pengujian pada sampel baja setebal 4 mm
menunjukkan waktu dari impuls awal ke echo pertama sebesar 9,36 mikrodetik, dan
dari echo pertama ke echo kedua sebesar 1,36 mikrodetik. Dengan mengurangi
kedua waktu tersebut, diperoleh nilai delay line sebesar 8 mikrodetik.
Pengujian pada 32 titik pengukuran di pipa menunjukkan bahwa tingkat keakuratan
pengukuran ketebalan mencapai 97,58%, dengan error rata-rata 2,42% dan MSE
(Mean Square Error) sebesar 0,0535 mm. Pengujian dengan alat komersial GM 100
dari Benetech, perangkat ini menunjukkan akurasi 95,57% dan error rata-rata
4,43%. Selain mendeteksi ketebalan dan korosi, sistem ini mampu mengidentifikasi
keberadaan scaling melalui analisis amplitudo gelombang ultrasonik, dimana nilai
Vpp ? 25 mV menandakan adanya scaling. Disamping itu, dikembangkan sistem
IoT (Internet of Things) terintegrasi yang mampu menampilkan data secara realtime
dalam bentuk tabel, grafik, dan visualisasi pipa 2 dimensi. Koneksi dan
pengiriman data dilakukan melalui modul GPRS dengan protokol HTTP berbasis
JSON, mendukung pemantauan jarak jauh yang efektif dan efisien. Meskipun
ii
masih pada tahap prototipe, penelitian ini bersifat pragmatis dan menawarkan solusi
yang berpotensi diterapkan di lapangan setelah penyesuaian lanjutan. Untuk
pengembangan lebih lanjut, disarankan menguji hubungan antara tingkat scaling
dan peredaman sinyal ultrasonik, serta meningkatkan performa perangkat dengan
menambahkan penguat sinyal dan ADC (Analog Digital Converter) 1 Gs/s guna
meningkatkan akurasi deteksi kerusakan dan pengukuran ketebalan scaling secara
lebih akurat. Selain itu, rancang perangkat mekanis yang memungkinkan pemutaran
sensor mengelilingi pipa agar profil ketebalan di seluruh keliling (360°) dapat
diukur. Ketahanan terhadap air dan panas serta bentuk yang lebih kompak juga
perlu diprioritaskan agar perangkat optimal digunakan di lingkungan luar ruang,
sehingga mendukung pengelolaan infrastruktur panas bumi yang lebih efisien,
berkelanjutan, dan responsif.
Perpustakaan Digital ITB