Seiring perkembangan teknologi dan kemajuan tingkat ekonomi di Indonesia, pembangunan bangunan tinggi sebagai salah satu langkah dalam mengakomodasi pergerakan ekonomi menjadi hal yang lumrah dilakukan, khususnya di daerah pusat ekonomi seperti Jakarta dan sekitarnya. Bangunan tinggi memiliki kompleksitas yang tentunya lebih rumit dalam tahap perancangannya, sehingga diperlukan usaha lebih dalam memastikan bahwa bangunan telah dirancang dengan baik.
Indonesia merupakan salah satu negara yang berada di Kawasan ring of fire dunia, sehingga merupakan kawasan dengan tingkat resiko gempa tektonis yang tinggi. Maka dari itu berbagai inovasi terus dikembangkan untuk mengatasi masalah tersebut, antara lain dengan menggunakan konsep bangunan tahan gempa. Konsep bangunan tahan gempa pada umumnya yaitu merencanakan struktur bangunan yang minimal memiliki kinerja life safety, dimana bangunan diperbolehkan mengalami kerusakan namun tidak mengalami keruntuhan. Dengan demikian, kemungkinan timbulnya korban jiwa dapat diminimalisir. Tugas akhir ini membahas proses desain struktur atas dari gedung bertingkat tahan gempa yang berada di Tangerang, yaitu Kantor Sewa Gading Serpong.
Gedung ini yang berada di daerah dengan Kategori Desain Seismik D ini memiliki tinggi 52 meter (13 lantai) dengan fungsi sebagai gedung perkantoran untuk struktur atasnya. Sistem penahan gempa yang digunakan untuk struktur atas adalah gabungan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan Sistem Dinding Struktural Khusus (SDSK). Kemudian dilakukan analisis pembebanan gempa dengan menggunakan analisis respon spectra yang mengacu pada SNI 1726-2012. Saat desain elemen struktural, digunakan acuan SNI 2847-2013. Penulangan pelat dibantu oleh software SAFE 2016, penulangan kolom dan dinding dibantu oleh software PCA Col 3.6.3. Dilakukan juga penulangan balok secara manual berdasarkan gaya dalam yang dihasilkan oleh software ETABS 2015.
Perpustakaan Digital ITB