digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nabilla Nur Fardhiani
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) merupakan bagian integral dari inisiatif infrastruktur nasional Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan telah melihat penurunan kinerja keuangan yang berkelanjutan, memicu pertanyaan tentang kapasitasnya untuk mempertahankan operasi dan memberikan pengembalian yang memuaskan kepada pemegang saham. Studi ini berupaya memastikan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap penurunan kinerja keuangan ADHI dan untuk mengevaluasi kinerjanya relatif terhadap perusahaan konstruksi publik lainnya di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif, menganalisis data sekunder yang berasal dari akun keuangan yang mencakup jangka waktu tujuh tahun (2018–2024). Analisis rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan efisiensi, sedangkan kerangka analisis DuPont digunakan untuk menyelidiki penentu utama Return on Equity (ROE). Benchmarking dilakukan terhadap empat perusahaan yang sebanding untuk memastikan posisi kompetitif ADHI dalam industri. Hasilnya menunjukkan bahwa ADHI secara teratur tertinggal di belakang rata-rata industri dalam sebagian besar metrik kinerja. Net Profit Margin (NPM) sangat rendah karena inefisiensi biaya dan biaya pembiayaan yang tinggi, sedangkan Total Asset Turnover (TATO) adalah yang terendah di antara para pesaing, menunjukkan monetisasi aset yang lamban dan siklus modal kerja yang diperpanjang. Meskipun Equity Multiplier (EM) tinggi, menandakan ketergantungan substansial pada utang, leverage gagal meningkatkan profitabilitas. Akibatnya, pengembalian ekuitas ADHI telah menjadi yang terendah di sektor ini selama tiga tahun terakhir. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kinerja keuangan ADHI yang memburuk sebagian besar disebabkan oleh inefisiensi operasional daripada struktur modalnya. Meningkatkan pengendalian pengeluaran, mempercepat konversi kas, dan menyempurnakan manajemen utang sangat penting untuk mengembalikan profitabilitas dan meningkatkan keberlanjutan keuangan jangka panjang.