digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Banyaknya problematika yang terjadi di Indonesia menyebabkan kurangnya mutu pendidikan. Misalnya, dalam sistem pembelajaran, ada kesan bahwa pola pembelajaran lebih menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher-centered approach). Sistem pembelajaran yang dipola berdasarkan kurikulum yang kaku akan memaksa para peserta didik tidak memiliki banyak peluang untuk mengembangkan minat, kemampuan, dan kebutuhannya, tetapi lebih banyak dipaksa untuk mengikuti program kependidikan yang telah ditetapkan oleh guru sesuai dengan kebijakan pemerintah. Padahal pada dasarnya siswa memiliki karakteristik yang berbeda dalam memahami suatu materi. Dengan seiring berkembangnya teknologi di berbagai ranah, teknologi pun berkembang di bidang pendidikan yaitu terciptanya e-learning. Sistem e-learning diharapkan dapat mendukung pengajaran berpusat pada peserta didik (student-centered approach) yang lebih baik dan memungkinkan pembelajaran yang lebih mandiri dan terarah. Pengembangan sistem e-learning yang sedang tren saat ini adalah dengan menerapkan personalized learning. Personalized learning berhubungan dengan karakteristik mahasiswa yang berbeda-beda. Karakteristik tersebut salah satunya adalah gaya belajar. Gaya belajar adalah cara yang disukai atau kebiasaan seseorang dalam memproses dan mentransformasikan pengetahuan. Ketika seorang individu mengetahui gaya belajar dan mengintergrasikan dengan pembelajaran maka individu tersebut diharapkan dapat belajar dengan lebih efektif. Penelitian ini membahas tentang perancangan personalized learning pada e-learning dengan menggunakan model Adaptive Learning System (ALS). Terdapat 3 komponen utama dalam model ALS yaitu adaptive model, domain model, dan learner model. Di dalam learner model terdapat penerapan metode untuk mengetahui gaya belajar peserta didik menggunakan Index Learning Style (ILS) yang membagi gaya belajar menjadi 4 dimensi. Dimensi yang diteliti adalah dimensi persepsi (sensing-intuitive) dan dimensi input (visual-verbal). Penelitian ini dilakukan dengan merancang materi sesuai gaya belajar tersebut. Perancangan materi diterapkan pada mata kuliah pemrograman berbasis objek bab adventure game-1. Perancangan ini diimplementasikan pada sistem e-learning STMIK IKMI Cirebon yang ditujukan pada mahasiswa teknik informatika semester 3 yang berjumlah 64 responden. Pada akhir penelitian dilakukan pengujian pada sistem dan hasil belajar mahasiswa. Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan uji blackbox testing. Hasil uji blackbox testing sistem berhasil dijalankan sehingga kesimpulannya sistem dapat diterima. Pengujian hasil belajar mahasiswa menggunakan uji beda anova satu arah yang digunakan untuk melihat apakah ada perbedaan rata-rata antara mahasiswa yang menerapkan personalized learning dengan yang tidak. Hasil uji ini adalah terdapat perbedaan rata-rata antara ketiga kelas penelitian. Berturut-turut hasil selisih pre-test dan post-test kelas kontrol (P3), kelas eksperimen (P2) dan (P1) adalah 8.809, 24.985, 17.708. Kelas kontrol adalah kelas yang menggunakan e-learning tanpa menerapkan personalized learning, sedangkan kelas eksperimen adalah kelas yang menggunakan e-learning dengan menerapkan personalized learning. Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa mahasiswa yang menerapkan personalized learning memiliki peningkatan hasil belajar yang cukup signifikan dan mahasiswa dengan gaya belajar dimensi input (visual-verbal) memiliki peningkatan yang paling tinggi dibandingkan dengan gaya belajar dimensi persepsi (sensing-intuitive).