digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Sukmana
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 1 Sukmana
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 2 Sukmana
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 3 Sukmana
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 4 Sukmana
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 5 Sukmana
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

BAB 6 Sukmana
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

PUSTAKA Sukmana
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa transformasi pada bidang pendidikan dan pelatihan melalui penerapan e-learning. Pelatihan Fungsional Penera dilakukan dengan memanfaatkan metode e-learning untuk tujuan peningkatan kuantitas yang sedang mengalami defisit. Selain itu implementasi e-learning dipercepat dengan adanya pandemi Covid-19 yang membatasi kegiatan fisik dan sosial. Percepatan implementasi e-learning menimbulkan gejala ketidakefektifan dengan adanya penurunan tingkat kelulusan uji kompetensi, keluhan mengenai sistem e-learning, keluhan mengenai penyampaian materi oleh pengajar dan keluhan mengenai lingkungan belajar yang berubah drastis yang dianggap menghambat pencapaian pembelajaran. Permasalahan diduga bersumber dari belum optimalnya pelaksanaan pelatihan dengan metode e-learning dan masalah utamanya adalah belum adanya model untuk mengukur efektivitas e-learning pada pelatihan yang mampu memberikan rekomendasi perbaikan berdasarkan prioritas dengan sumber daya yang terbatas. Efektivitas perlu diukur pada ukuran yang relevan untuk mengoptimalkan keunggulan penerapan e-learning antara lain kepuasan, nilai pelatihan, dan nilai uji kompetensi serta faktor yang diduga mempengaruhinya antara lain dari faktor sistem informasi, pengajar, dan lingkungan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model efektivitas e-learning dan menganalisis hubungan faktor-faktor pada model dalam Pelatihan Fungsional Penera. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menguji 9 variabel dan 47 indikator. Diperoleh sebanyak 87 data melalui pengumpulan data primer dan data sekunder kemudian diolah menggunakan teknik PLS-SEM dengan bantuan perangkat lunak SmartPLS. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada literatur dan organisasi melalui pengetahuan hubungan faktor-faktor dalam model yang dikembangkan. Penelitian ini mengisi kesenjangan literatur yang sejauh ini belum ada penelitian dalam bidang pelatihan mengunakan e-learning yang meneliti ukuran efektif yang kompleks dalam satu penelitian empiris yaitu kepuasan peserta, nilai akhir pelatihan dan nilai uji kompetensi serta mengetahui faktor yang mempengaruhi efektivitas yaitu kualitas sistem LMS, kualitas informasi LMS, kualitas layanan LMS, keahlian pengajar, interaksi peserta dan niat menggunakan e-learning. Hasil yang diperoleh adalah 7 variabel laten yang diukur oleh 25 indikator yang mampu menjelaskan hubungan antar variabel laten tersebut. Kualitas layanan LMS, keahlian pengajar, interaksi peserta berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan peserta. Kepuasan peserta berpengaruh positif signifikan terhadap niat menggunakan e-learning. Kepuasan peserta dan niat menggunakan e-learning berpengaruh positif signifikan terhadap nilai akhir pelatihan. Nilai akhir pelatihan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai uji kompetensi. Sementara itu tidak ditemukan pengaruh positif signifikan antara kelima variabel anteseden terhadap niat menggunakan e-learning serta kualitas sistem LMS dan kualitas informasi LMS terhadap kepuasan peserta. Hasil ini memberikan implikasi manajerial bahwa efektivitas pelatihan dapat dioptimalkan dengan meningkatkan faktor-faktor berdasarkan urutan prioritas yaitu kualitas layanan LMS, keahlian pengajar dan interaksi peserta dengan memperhatikan indikator yang merefleksikan masing-masing faktor. Jumlah peserta pada pelatihan lanjutan yang bersifat sukarela dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kepuasan peserta. Penentuan ambang batas nilai lulus pelatihan perlu disesuaikan untuk mengoptimalkan persentase lulus uji kompetensi. Konstruk baru pada penelitian ini adalah keahlian pengajar dan interaksi peserta yang terbukti memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan peserta sesuai dengan hipotesis yang di usulkan.