Desa Matei yang ada di Kecamatan Sabu Tengah, Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki rasio elektrifikasi sangat rendah yaitu 0% yang artinya desa tersebut sama sekali belum mendapatkan akses listrik. Kabupaten Sabu Raijua merupakan daerah yang termasuk dalam daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Studi dan desain sistem pembangkit listrik hybrid off-grid ini dilakukan dengan tujuan mencari potensi energi terbarukan di Desa Matei, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan melakukan desain, analisis ekonomi, dan analisis implementasi sistem pembangkit listrik hybrid. Data potensi energi matahari dan angin di daerah perencanaan didapatkan dari database NASA melalui HOMER Pro. Jenis beban yang akan menjadi objek perencanaan adalah beban komunal 20 kWh dan beban administrasi 11 kWh. Penentuan komponen pada sistem dilakukan dengan memperhitungkan kebutuhan energi untuk tiap jenis beban, potensi energi matahari di Desa Matei dan konfigurasi sistem yang berbeda. Konfigurasi sistem tersebut terdiri dari PV murni, turbin angin murni, generator murni, dan PV-Angin-Generator dengan Renewable Fraction (RF) 60-100%. Simulasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak HOMER Pro untuk mencari sistem yang optimal berdasarkan aspek ekonomi dan teknis (makro). Data yang didapat diantaranya adalah Levelized Cost of Energy (LCOE) dan RF. Kemudian sistem tersebut akan dilakukan simulasi kembali menggunakan perangkat lunak PVSyst sebagai verifikasi sistem. Dari simulasi tersebut, sistem akan dilihat berdasarkan aspek teknis secara mikro yang terdiri dari losses sistem dan rincian energi sistem. Simulasi berikutnya dilakukan menggunakan PVSOL sebagai referensi tambahan untuk bahan analisis.
Perpustakaan Digital ITB