digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pulau Karimunjawa masih bergantung pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) sebagai sumber utama listrik, yang menyebabkan biaya pokok penyediaan (BPP) tinggi dan emisi karbon signifikan. Penelitian ini merancang dan mengoptimalkan sistem pembangkit listrik hybrid PLTS-PLTD-baterai untuk menurunkan BPP dan meningkatkan keandalan pasokan di PLTD Legon Bajak. Simulasi menggunakan PVsyst dan HOMER Pro dengan data iradiasi NASAPOWER dan profil beban PT PLN (Persero) menunjukkan rata-rata GHI sebesar 161,27 kWh/m² per bulan. Sistem optimal terdiri dari PLTS 4.709 kWp, PLTD 3.600 kW, dan baterai 12.765 kWh, yang mampu menurunkan BPP dari Rp4.907/kWh menjadi Rp3.085/kWh dan mengurangi emisi hingga 90,1%. Saat iradiasi tinggi, PLTS menjadi sumber utama dan mengisi baterai, sedangkan pada iradiasi rendah, PLTD mengambil alih beban. Selain keunggulan teknis dan ekonomi, PLTS Karimunjawa berpotensi menghasilkan 6.270 unit Renewable Energy Certificate (REC) per tahun, setara kontribusi 0,092% terhadap target nasional, dengan nilai ekonomi hingga Rp9,28 miliar selama 25 tahun. Potensi REC ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber pendanaan reinvestasi energi terbarukan, mendukung keberlanjutan sistem energi bersih di wilayah kepulauan terpencil.