Transisi energi menuju sumber daya yang lebih bersih dan berkelanjutan menjadi tantangan
utama dalam sektor ketenagalistrikan, khususnya di daerah terpencil yang masih bergantung
pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). PLTD memiliki keunggulan dalam keandalan
operasional, tetapi juga memiliki kelemahan signifikan berupa konsumsi bahan bakar fosil
yang tinggi, biaya operasional besar, serta emisi karbon yang signifikan. Oleh karena itu,
integrasi antara PLTD dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dalam sistem dieselhybrid menjadi salah satu solusi potensial untuk mengoptimalkan efisiensi energi serta
mengurangi dampak lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis optimasi dan
reduksi emisi dari penggunaan teknologi diesel-hybrid di PLTD Wangi-Wangi dengan
menggunakan pemodelan HOMER PRO untuk simulasi teknis sistem hybrid dan menilai
dampak lingkungan, khususnya dalam hal emisi CO?. Penelitian ini mengevaluasi berbagai
skenario bauran energi, yaitu 30%, 50%, dan 70% penetrasi PLTS, untuk menentukan potensi
pengurangan konsumsi bahan bakar serta dampak terhadap stabilitas sistem. Dengan strategi
yang tepat, penerapan PLTD-PLTS hybrid dapat menjadi solusi dalam dekarbonisasi dan
peningkatan ketahanan energi, khususnya untuk daerah kepulauan seperti Wakatobi. Hasil
simulasi menunjukkan bahwa dengan penambahan kapasitas PLTS sebesar 30%, 50%, dan
70%, terdapat penurunan signifikan pada konsumsi bahan bakar diesel dan emisi CO? yang
dihasilkan. Pada skenario dengan 70% PLTS, emisi CO? dapat berkurang hingga 65%,
menunjukkan potensi besar dalam pengurangan dampak lingkungan. Selain itu, optimasi
sistem hybrid ini dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan keberlanjutan sistem
kelistrikan di daerah terpencil. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam merancang strategi
pengelolaan energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan, serta mendukung upaya
dekarbonisasi sektor energi di Indonesia..
Perpustakaan Digital ITB