digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PDAM Jayapura memanfaatkan sumber air baku dari air permukaan atau sungai daerah upstream (hulu). Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM) Kota Jayapura agar mampu memenuhi kriteria pelayanan air minum yaitu kuantitas, kualitas, kontinuitas, dan keterjangkauan. Hasil penelitian menunjukkan kuantitas air baku dapat dipenuhi dengan melakukan penambahan dari Danau Sentani (skenario I) atau sumber eksisting dari sub DAS Kota Jayapura yaitu DAS Kujabu (skenario II). Kebutuhan air minum hingga 20 tahun mendatang adalah 1,04 m3/detik dengan tingkat cakupan pelayanan yang mungkin dicapai 92%. Pemilihan skenario pengembangan SPAM Kota Jayapura didasarkan pada kelayakan kriteria teknis, biaya investasi, biaya operasional dan pemeliharaan, biaya depresiasi, dan tarif air minum yang ekonomis berbasis full cost recovery (FCR). Skenario pengembangan SPAM Kota Jayapura, yaitu skenario I dan II, memenuhi kriteria teknis dan memberikan tarif yang ekonomis. Namun, skenario terpilih adalah skenario II. Skenario ini merupakan kombinasi optimalisasi sistem eksisting dan penambahan kapasitas produksi melalui sumber air baku eksisting yaitu DAS Kujabu. Skenario II memberikan biaya investasi, biaya operasional dan pemeliharaan, biaya depresiasi, tarif rendah, dan tarif dasar paling ekonomis. Pengembangan SPAM Kota Jayapura memberikan hasil, biaya investasi sebesar Rp. 384.855.764.004,00, biaya operasional dan pemeliharaan sebesar Rp. Rp. 1.827,00/m3, biaya depresiasi sebesar Rp. 22.962.559.215,00/tahun, tarif dasar (tarif FCR) sebesar Rp. 2.558,00/m3, tarif rendah sebesar Rp. 1.534,00/m3, dan tarif penuh sebesar Rp. 4.324,00/m3. Pelayanan air minum dapat dilakukan dengan optimal dan memenuhi kriteria pelayanan air minum yaitu kuantitas, kualitas, kontinuitas, dan keterjangkauan.