digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 dengan meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT). PT PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Jambi merencanakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di wilayah Unit Pembangkit (UP) Payo Selincah guna meningkatkan pemanfaatan EBT serta mengurangi beban biaya listrik untuk pemakaian sendiri (PS). Penelitian ini menawarkan kebaruan berupa metode yang komprehensif dalam menentukan konfigurasi PLTS yang optimal pada lokasi yang memiliki keterbatasan luas lahan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengevaluasi kelayakan teknis dan ekonomi pembangunan PLTS di lokasi tersebut berdasarkan data iradiasi matahari, kebutuhan daya listrik, dan luas wilayah yang tersedia untuk pembangunan PLTS. Studi kelayakan mencakup analisis spesifikasi peralatan utama, konfigurasi sistem yang optimal, estimasi biaya investasi, serta evaluasi kelayakan teknis dan ekonomi menggunakan parameter seperti performance ratio (PR) net present value (NPV), return on investment (ROI), internal rate of return (IRR), levelized cost of electricity (LCOE) dan payback period. Simulasi menggunakan PVSyst menghasilkan konfigurasi optimal PLTS dengan total kapasitas terpasang 740 kWp/610 kWac, potensi produksi energi tahunan sebesar 983 MWh, dan rasio kinerja rata -rata sebesar 78,2%. Analisis ekonomi menunjukkan potensi nilai NPV sebesar RP6.161.780.981 dengan IRR 28,73%, ROI 126,2%, LCOE Rp691,29/kWh, dan periode pengembalian investasi selama 4,2 tahun. Selain itu, penelitian ini juga memproyeksikan potensi pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan dari implementasi PLTS sebesar 649.99 ton CO2-e per tahun sehingga berpotensi memberikan kontribusi dalam target pengurangan emisi GRK nasional.