Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencapai target Net Zero Emission
(NZE) pada tahun 2060 dengan meningkatkan pemanfaatan energi baru dan
terbarukan (EBT). PT PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP)
Jambi merencanakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di
wilayah Unit Pembangkit (UP) Payo Selincah guna meningkatkan pemanfaatan
EBT serta mengurangi beban biaya listrik untuk pemakaian sendiri (PS). Penelitian
ini menawarkan kebaruan berupa metode yang komprehensif dalam menentukan
konfigurasi PLTS yang optimal pada lokasi yang memiliki keterbatasan luas lahan.
Tujuan dari penelitian ini yaitu mengevaluasi kelayakan teknis dan ekonomi
pembangunan PLTS di lokasi tersebut berdasarkan data iradiasi matahari,
kebutuhan daya listrik, dan luas wilayah yang tersedia untuk pembangunan PLTS.
Studi kelayakan mencakup analisis spesifikasi peralatan utama, konfigurasi sistem
yang optimal, estimasi biaya investasi, serta evaluasi kelayakan teknis dan ekonomi
menggunakan parameter seperti performance ratio (PR) net present value (NPV),
return on investment (ROI), internal rate of return (IRR), levelized cost of
electricity (LCOE) dan payback period. Simulasi menggunakan PVSyst
menghasilkan konfigurasi optimal PLTS dengan total kapasitas terpasang 740
kWp/610 kWac, potensi produksi energi tahunan sebesar 983 MWh, dan rasio
kinerja rata -rata sebesar 78,2%. Analisis ekonomi menunjukkan potensi nilai NPV
sebesar RP6.161.780.981 dengan IRR 28,73%, ROI 126,2%, LCOE
Rp691,29/kWh, dan periode pengembalian investasi selama 4,2 tahun. Selain itu,
penelitian ini juga memproyeksikan potensi pengurangan emisi gas rumah kaca
(GRK) yang dihasilkan dari implementasi PLTS sebesar 649.99 ton CO2-e per
tahun sehingga berpotensi memberikan kontribusi dalam target pengurangan emisi
GRK nasional.
Perpustakaan Digital ITB