digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri jasa konstruksi Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan sekitar 30% selama tiga tahun terakhir. Di dunia, pasar konstruksi Indonesia menempati posisi ke empat. Pertumbuhan ini dipacu oleh kebijakan pemerintah terkait percepatan pembangunan infrastruktur nasional. Pembangunan infrastruktur, pengembangan industri jasa dan pengolahan adalah strategi pembangunan infrastruktur Indonesia saat ini. Hal ini menyebabkan persaingan ketat diantara penyedia jasa konstruksi. PT. Gienda Putra adalah perusahaan yang menjalankan bisnis di bidang penyedia jasa konstruksi sejak tahun 2010. Perusahaan ini memiliki visi menjadi badan usaha yang terpercaya dalam industri konstruksi. PT. Berdasarkan laporan keuangan tahun 2015 sampai dengan 2017, keuntungan PT.Gienda Putra terus meningkat dari Rp.22.356.720.590 menjadi Rp.84.379.548.540. Akan tetapi pengeluaran PT.Gienda Putra pun sangat besar dibandingkan dengan perusahaan kompetitor lainnya. Target dari margin expense & revenue PT.Gienda Putra adalah 87% sedangkan saat ini yang dicapai berkisar 90.53% - 94%. Selain itu PT.Gienda Putra memerlukan alat untuk mengukur kinerja perusahaan untuk mencapai visi serta misi perusahaan. Dengan menerapkan manajemen kinerja perusahaan diharapkan dapat mengatasi permasalahan perusahaan saat ini. Integrated Performance Management System (IPMS) dipilih karena kerangka manajemen kinerja ini mampu mengatasi permasalahan yang ada diperusahaan dan memberikan tolok ukur untuk menganalisis kinerja perusahaan saat ini dengan kinerja masa lalu, kinerja perusahaan saat ini dengan pesaing lain di industri. Kerangka kinerja IPMS terdiri dari lima tahap, yaitu pondasi, latar belakang dan informasi, proses perancangan, implementasi dan evaluasi. Serta terdapat tiga perspektif utama yaitu keluaran organisasi, proses internal, dan ketersedian sumber daya. Pada perspektif keluaran organisasi aspek finansial variabel kinerja yang diusulkan adalah current ratio, profitability ratio, dan ratio margin expense with revenue dan untuk aspek non-finansial adalah on time service rate, customer satisfaction rate, customer repeat order index, dan employee turnover ratio. Pada perspektif proses internal aspek inovasi variable kinerja yang diusulkan adalah index new service innovation & innovation success rate. Variabel aspek proses operasi adalah index deviation project plan with actual (day), efficiency project time rate, rework time rate, project cost saving rate, delay report submission rate & rejected report rate. Variabel aspek marketing adalah new customer growth rate & potential new project rate. Variabel aspek layanan purna jual tidak ada karena setelah projek selesai maka tidak terdapat pekerjaan tambahan. Yang terakhir perspektif kemampuan sumber daya, untuk aspek sumber daya manusia variabel kinerja yang diusulkan adalah successful training rate, employee productivity rate & attendance rate. Variabel aspek teknologi adalah availability of technology rate. Dan variabel sumber daya organisasi adalah numbers days teamwork & knowledge sharing in a year & ratio new qualified employee. Penelitian ini mengusulkan sistem manajemen kinerja untuk PT.Gienda Putra dan menghasilkan 25 indikator kinerja (KPI) yang mempresentasikan visi, misi, strategi dengan melibatkan pemangku kepentingan yang terkait dengan indikator kinerja (KPI). Pengenalan dan pelatihan usulan sistem manajemen kinerja ini dapat dilakukan selama dua bulan dengan proses evaluasi secara berkelanjutan.