digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Rotary forcespinning (RFS) kinerja tinggi dan sistem pengukuran fluks telah berhasil dikembangkan. RFS kinerja tinggi tersebut memiliki sistem pengaturan suhu udara dan kecepatan putaran yang berbasis pada rangkaian dimmer. Rangkaian dimmer digunakan untuk mengatur tegangan AC yang diberikan pada elemen pemanas dan motor induksi satu fasa pada RFS. Kedua sistem pengaturan tersebut menerapkan sistem kontrol proporsional-integral-derivatif (PID) untuk menjaga kestabilan suhu udara dan kecepatan putaran. Settling time pada sistem pengaturan suhu udara adalah 739, 917, dan 1014 s untuk masing-masing suhu setelan 35, 40, dan 45° C, sedangkan settling time pada sistem pengaturan kecepatan putaran adalah 59, 62, dan 67 s untuk masing-masing kecepatan setelan 8000, 12000, dan 16000 rpm. Hasil pabrikasi serat menggunakan RFS dengan variasi suhu menunjukkan adanya pengaruh suhu terhadap ukuran diameter serat di mana ukuran diameter serat yang dipabrikasi pada suhu 35, 40, dan 45° C masing-masing adalah 3,182, 2,883, dan 2,488 µm. Hasil pabrikasi serat menggunakan RFS dengan variasi kecepatan putaran baik tanpa maupun dengan adanya pengaturan kecepatan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kestabilan kecepatan terhadap homogenitas serat. Nilai koefisien variasi serat yang dipabrikasi tanpa adanya sistem kontrol pada kecepatan 8000, 12000, dan 16000 rpm masing-masing adalah 0,17, 0,26 dan 0,30. Sedangkan nilai koefisien variasi serat yang dipabrikasi dengan adanya sistem kontrol pada kecepatan 8000, 12000, dan 16000 rpm masing-masing adalah 0,08, 0,08, dan 0,08. Sistem pengukuran fluks dikembangkan menggunakan regulator tekanan elektronik, sensor tekanan, neraca digital, modul radio frekuensi, dan tampilan antarmuka. Pengaturan dan pengambilan data dari sistem tersebut dilakukan melalui komputer tanpa menggunakan kabel. Hasil yang baik diperoleh pada proses kalibrasi dan pengujian regulator tekanan elektronik, sensor tekanan, dan neraca digital. Pada proses kalibrasi nilai r2 yang diperoleh paling rendah sebesar 0,99996 pada kalibrasi duty cycle terhadap tekanan keluaran regulator tekanan elektronik. Selain itu pada proses pengujian kesalahan yang paling besar berada pada titik 0,4% yang merupakan kesalahan relatif pengukuran neraca digital. Pengukuran fluks membran filter air juga telah dilakukan pada dua mode yakni mode tekanan tetap dan mode pertambahan tekanan. Nilai fluks membran tersebut semakin besar apabila ukuran pori menjadi semakin besar dan terdapat perbedaan pertambahan nilai fluks yang signifikan pada membran dengan ukuran pori tertentu.