digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Meisya Nurmadilla
PUBLIC Open In Flipbook Rita Nurainni, S.I.Pus

COVER Meisya Nurmadilla
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Meisya Nurmadilla
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Meisya Nurmadilla
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Meisya Nurmadilla
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Meisya Nurmadilla
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Meisya Nurmadilla
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Meisya Nurmadilla
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Meisya Nurmadilla
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

Erosi pantai menjadi isu lingkungan global yang berdampak pada kerusakan garis pantai akibat berkurangnya suplai sedimen. Perubahan ini disebabkan oleh kombinasi faktor oseanografi, iklim musiman, dan intervensi manusia. Di kawasan pesisir seperti Pantai Nusa Dua, Bali, dinamika garis pantai sangat dipengaruhi oleh musim, gelombang, dan morfologi pantai. Penelitian ini menggunakan data citra satelit Landsat dan Sentinel-2 untuk menganalisis garis pantai dan kemiringan dasar pantai sepanjang tahun 2000–2024. Proses ekstraksi dilakukan dengan toolkit CoastSat berbasis Google Earth Engine. Analisis domain frekuensi dilakukan dengan metode Lomb–Scargle Transform untuk mengidentifikasi pola siklik perubahan garis pantai dan fluks gelombang. Perubahan garis pantai dianalisis menggunakan metode statistik dan scatter plot untuk mengkaji hubungan antara slope dan pergeseran garis pantai. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar transek mengalami akresi, terutama pada pantai dengan slope landai (0,05–0,08). Musim timur mencatat fluks gelombang lebih tinggi (4,5–5,5 N/s) dibanding musim barat yang lebih fluktuatif (~1,5–3,5 N/s). Domain frekuensi menunjukkan pola musiman tahunan (1 cycle/year) serta tren jangka panjang (~0,08–0,1 cycle/year) akibat fenomena ENSO. Terdapat hubungan erat antara slope pantai, fluktuasi musiman fluks gelombang, dan perubahan garis pantai. Pantai landai cenderung lebih akresif dan stabil, khususnya saat musim timur. Temuan ini penting bagi strategi pengelolaan pesisir yang adaptif dan berkelanjutan.