digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fairuz Amira Mecca
PUBLIC Open In Flip Book Rita Nurainni, S.I.Pus Ringkasan

Peningkatan konsentrasi rata-rata karbon dioksida (CO?) global akibat emisi gas rumah kaca memengaruhi sistem karbon anorganik di lautan secara signifikan, dengan implikasi besar terhadap nilai fluks CO? antara udara-laut. Meskipun peranan perairan Karimunjawa umumnya dikarakterisasi sebagai sumber CO?, studi ini mengeksplorasi variabilitas fluks CO? dari 1 Januari 2022 hingga 31 Mei 2024 menggunakan MIT General Circulation Model (MITgcm), dengan fokus gaya penggerak biogeokimia dan fisis. Variabilitas biogeokimia di perairan Karimunjawa dan sekitarnya meliputi dissolved inorganic carbon (DIC), total alkalinity (TA), fosfat (PO?³?), dissolved organic phosphate (DOP), oksigen terlarut (O?), fluks CO?, dan tekanan parsial CO? (pCO?). Parameter-parameter ini dianalisis untuk mengetahui peran perairan Karimunjawa sebagai penyerap CO? atau sumber CO?. Perubahan suhu dan pH memengaruhi kesetimbangan karbonat, sementara ketersediaan nutrien mengatur produktivitas primer yang berkontribusi pada konsentrasi DIC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pCO? atmosfer memiliki pengaruh dominan terhadap perilaku fluks CO?. Pada nilai pCO? atmosfer sebesar 415 ?atm, perairan menunjukkan peran sebagai penyerap CO?, sedangkan pada nilai 390 ?atm, perairan berperan sebagai sumber CO?, dengan nilai fluks berkisar antara 0,3–2,7 mmol/m²/hari; hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya. Temuan ini menekankan sensitivitas perhitungan fluks terhadap pCO? atmosfer dan pentingnya parameterisasi atmosfer yang akurat. Penelitian lebih lanjut dengan data temporal beresolusi tinggi sangat diperlukan untuk memahami kompleksitas dinamika karbon di wilayah ini.