Metode gravitasi merupakan salahsatu metode geofisika yang digunakan untuk mengetahui struktur bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat massa batuan. Pemahaman bawah permukaan dalam geofisika dapat dilakukan melalui proses pemodelan. Ada dua jenis pemodelan dalam geofisika yaitu pemodelan kedepan (forward modeling) dan pemodelan inversi (inverse modeling). Pada penelitian ini data sintetik dan data lapangan dimodelkan menggunakan forward dan inverse modeling. Pada forward modeling kecocokan antara data observasi dengan data kalkulasi dilakukan dengan cara coba-coba atau trial and error. Pada inverse modeling kecocokan diperoleh dengan mencari nilai parameter optimum
menggunakan teknik inversi optimasi global Very Fast Simulated Annealing (VFSA) untuk menghindari konvergensi ke minimum lokal dari fungsi misfit. Pada forward modeling dan inverse modeling pendekatan model riil dari objek anomali gravitasi dilakukan menggunakan metode Talwani. Hasil forward inverse modeling menggunakan data sintetik menunjukkan hasil yang baik setelah disertakan informasi tambahan. Sebuah informasi tambahan atau a priori perlu disertakan dalam metode gravitasi karena sifat ambiguitasnya. Implementasi dari pemodelan ini akan diterapkan untuk mengetahui suatu struktur patahan di daerah Jawa Barat. Pengambilan data dilakukan di wilayah Banjaran, Bandung Selatan, Jawa Barat. Data yang diperoleh dimodelkan menggunakan pemodelan kedepan dengan cara trial and error dan inversi menggunakan VFSA. Hasil pemodelan kedepan dengan cara trial and error memandu untuk mendapatkan gambaran kasar dari model bawah permukaan. Hasil yang lebih baik dalam menggambarkan model bawah
permukaan diperoleh dari hasil inversi VFSA. Hasil inversi berhasil mengikuti kurva data observasi dengan tingkat Erms 0.0027251. Pemodelan pada metode gravitasi memiliki sifat ambiguitas. Informasi geologi sangat membantu untuk
memperoleh hasil terbaik dalam menggambarkan struktur bawah permukaan bumi menggunakan metode gravitasi.
Perpustakaan Digital ITB