digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Made Teja Krisna Devana
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

Telah terjadi gempa di Cianjur pada 21 November 2022 yang mengakibatkan banyak kerugian. Dugaan awal gempa ini disebabkan oleh aktivitas Sesar Cimandiri segmen Rajamandala yang melewati Cianjur. Namun hasil studi yang dilakukan oleh beberapa peneliti terkait gempa ini menyimpulkan adanya indikasi sesar baru yang belum teridentifikasi sebelumnya. Salah satu metode geofisika yang dapat digunakan untuk menggambarkan struktur bawah permukaan adalah metode gravitasi. Dengan melakukan analisis terhadap respon anomali gravitasi yang didapatkan diharapkan mampu memberikan gambaran struktur bawah permukaan Cianjur. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data gravitasi gabungan antara data yang diukur langsung oleh penulis dan data yang diukur oleh tim survei dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional). Dari pengolahan serta analisis yang telah dilakukan didapatkan peta anomali Bouguer lengkap yang menunjukkan rentang nilai anomali antara 46,5–59,5 mGal, peta anomali regional dengan nilai antara 48,5–57 mGal, dan peta anomali residual dengan rentang nilai antara (-2) –2,8 mGal. Terdapat sebuah kelurusan dan area menarik di bagian tengah yang ditunjukkan oleh peta anomali residual, tilt derivative, dan total horinzal of tilt derivative. Kelurusan yang terbentuk diduga berkaitan dengan adanya batas kontak satuan batuan, dan area menarik di bagian tengah peta diduga berkaitan dengan adanya intrusi di bawah permukaan. Dari model yang telah dibuat terdapat 5 satuan batuan utama yang menjadi penyusunnya yaitu Qyg (breksi dan lahar Gunung Gede), Qyc (bongkahan basalt), Qot (breksi dan lava dari gunung api tertua), Pb (breksi, lava, batupasir tufan keras), dan Ha (intrusi andesit hornblende dan porfir diorit hornblende). Pada model tersebut terdapat sesar yang diduga terbentuk akibat pergerakan intrusi di bagian tengah model. Adanya sesar ini mengkonfirmasi adanya indikasi sesar baru yang belum teridentifikasi seperti yang disimpulkan oleh beberapa penelitian geofisika sebelumnya.