ABSTRAK Made Teja Krisna Devana
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Telah terjadi gempa di Cianjur pada 21 November 2022 yang mengakibatkan
banyak kerugian. Dugaan awal gempa ini disebabkan oleh aktivitas Sesar Cimandiri
segmen Rajamandala yang melewati Cianjur. Namun hasil studi yang dilakukan
oleh beberapa peneliti terkait gempa ini menyimpulkan adanya indikasi sesar baru
yang belum teridentifikasi sebelumnya. Salah satu metode geofisika yang dapat
digunakan untuk menggambarkan struktur bawah permukaan adalah metode
gravitasi. Dengan melakukan analisis terhadap respon anomali gravitasi yang
didapatkan diharapkan mampu memberikan gambaran struktur bawah permukaan
Cianjur. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data gravitasi
gabungan antara data yang diukur langsung oleh penulis dan data yang diukur oleh
tim survei dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional). Dari pengolahan serta
analisis yang telah dilakukan didapatkan peta anomali Bouguer lengkap yang
menunjukkan rentang nilai anomali antara 46,5–59,5 mGal, peta anomali regional
dengan nilai antara 48,5–57 mGal, dan peta anomali residual dengan rentang nilai
antara (-2) –2,8 mGal. Terdapat sebuah kelurusan dan area menarik di bagian
tengah yang ditunjukkan oleh peta anomali residual, tilt derivative, dan total
horinzal of tilt derivative. Kelurusan yang terbentuk diduga berkaitan dengan
adanya batas kontak satuan batuan, dan area menarik di bagian tengah peta diduga
berkaitan dengan adanya intrusi di bawah permukaan. Dari model yang telah dibuat
terdapat 5 satuan batuan utama yang menjadi penyusunnya yaitu Qyg (breksi dan
lahar Gunung Gede), Qyc (bongkahan basalt), Qot (breksi dan lava dari gunung api
tertua), Pb (breksi, lava, batupasir tufan keras), dan Ha (intrusi andesit hornblende
dan porfir diorit hornblende). Pada model tersebut terdapat sesar yang diduga
terbentuk akibat pergerakan intrusi di bagian tengah model. Adanya sesar ini
mengkonfirmasi adanya indikasi sesar baru yang belum teridentifikasi seperti yang
disimpulkan oleh beberapa penelitian geofisika sebelumnya.