Penelitian ini menggunakan metode geofisika self-potential untuk menganalisis
struktur patahan bawah permukaan melalui pendekatan forward modeling dan
inverse modeling. Simulasi dilakukan dengan memvariasikan parameter geometri
patahan seperti sudut kemiringan dan kedalaman sumber anomali. Model sumber
diasumsikan berbentuk lempeng sebagai representasi zona patahan.Untuk menguji
performa program inversi, digunakan data sintetik yang menyimulasikan respons
anomali terhadap variasi parameter patahan. Selanjutnya, dilakukan uji sensitivitas
dengan menambahkan noise untuk mengevaluasi ketahanan metode terhadap
gangguan. Proses inversi dilakukan dengan membuat estimasi parameter geometri
patahan yang meminimalkan selisih antara data hasil model dan data observasi,
menggunakan algoritma least square yang dikombinasikan dengan fungsi
fminsearch. Evaluasi terhadap data sintetik menunjukkan bahwa kombinasi ini
mampu menghasilkan estimasi parameter dengan nilai RMS yang sangat kecil,
yaitu orde 10?14 hingga 10?15,serta tetap akurat meskipun data mengandung noise.
Aplikasi program pada data sekunder daerah Tambakrejo menghasilkan estimasi
parameter patahan berupa kedalaman patahan (z) yaitu 22,17 m, panjang dimensi
(2?) sebesar 99,34 m, posisi horizontal (xo) pada jarak 816.18 m, sudut kemiringan
(dip) sebesar 88,04°, dan arah strike adalah N60°E. Hasil ini mengindikasikan
keberadaan sesar hampir vertikal bertipe strike-slip, yang konsisten dengan
informasi geologi regional daerah penelitian.
Perpustakaan Digital ITB