digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Gunung Api Papandayan terletak di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, sekitar 70 km di tenggara Kota Bandung. Gunung ini tergolong dalam salah satu gunungapi aktif di Indonesia yang terletak pada ketinggian 2665 meter di atas permukaan laut. Gunung ini memiliki beberapa kawah yaitu Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk. Berdasarkan keadaan tersebut, Gunung Api Papandayan memiliki potensi panas bumi yang dapat menjadi sumber daya alam terbarukan. Potensi tersebut dapat diidentifikasi dengan metode magnetik dengan melihat variasi magnetik bahan yang terdapat di bawah permukaan gunung. Pada penelitian tugas akhir ini, survei metode magnetik dilakukan pada area seluas 12 km2 di area Gunung Api Papandayan. Variasi medan magnet yang diperoleh dari data lapangan diolah dengan pemodelan kedepan (forward modeling) dan pemodelan inversi. Hasil pemodelan menunjukan anomali medan magnet berkisar -120 nT hingga 580 nT. Anomali ini menunjukan potensi panas bumi pada Gunung Api Papandayan. Model anomali ini terdeteksi pada kedalaman 30 meter hingga 500 meter dari permukaan. Model anomali tersebut memiliki ketebalan yang bervariasi dan memiliki dua rentang nilai suseptibilitas. Anomali pertama memiliki suseptibilitas sekitar 0.0162 hingga 0.0516 sehingga dapat diindikasikan sebagai batuan basalt. Anomali kedua memiliki susptibilitas sekitar 0.237 yang dapat diindikasikan sebagai batuan ilmenit.