Dengan adanya pembangunan Intermoda Stasiun – Terminal Poris Plawad, Tangerang tata guna lahan berubah dan menimbulkan bangkitan dan tarikan. Dengan terhubungnya Stasiun Batuceper dan Terminal Poris Plawad akan mempermudah pergantian moda transportasi dan akan menarik masyarakat untuk menggunakan moda kereta dan bus. Diperlukan suatu perancangan yang terintegrasi dalam menyediakan fasilitas yang menunjang jalannya aktivitas transportasi. Salah satunya adalah dengan menyediakan tata ruang untuk memenuhi kebutuhan lahan parkir, merancang prasarana perkerasan jalan, dan melaksanakan analisis dampak lalu lintas di ruas dan simpang di sekitar lokasi. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data adalah dengan melakukan survei langsung maupun studi literatur.
Kebutuhan ruang parkir sepeda motor di Stasiun Batuceper sebesar 623 SRP dan mobil adalah 160 SRP. Sedangkan kapasitas aktual sebesar 120 SRP untuk mobil dan 150 SRP untuk motor. Akumulasi parkir yang terjadi melebihi dari kapasitas statis yang ada. Jadi, secara aktual kebutuhan ruang parkir yang ada belum dapat memenuhi dengan pengguna parkir yang ada. Untuk perkerasan diperoleh tebal sebesar 35 mm untuk surface course bermaterial HRS WC, 35 mm untuk base course berbahan HRS, dan 250 mm untuk subbase course berbahan LPA Kelas A. Untuk desain pondasi digunakan preloading dengan bantuan PVD. Kinerja simpang tak bersinyal dan ruas jalan untuk umur rencana 3 tahun melebihi batas kejenuhan 0,8. Derajat kejenuhan maksimum simpang tak bersinyal adalah 0,833 dan 0,623 untuk ruas jalan.
Perpustakaan Digital ITB