Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Proyek Pasar Ikan Muara Angke merupakan proyek pembangunan gedung yang berfungsi sebagai pusat perdagangan hasil sumber daya perikanan di Jakarta Utara. Konsepnya menggabungkan peran sebagai pusat perbelanjaan dan destinasi wisata kuliner, lengkap dengan fasilitas restoran di dalamnya. Lokasi proyek ini berada di kawasan Muara Angke, yang dikenal sebagai wilayah industri perikanan dengan intensitas lalu lintas yang tinggi pada jam sibuk. Dengan adanya rencana pembangunan Pasar Ikan Muara Angke, diperkirakan akan meningkatkan mobilitas manusia dan kendaraan di kawasan tersebut. Maka dari itu diperlukan tinjauan dalam bidang transportasi. Hal ini penting dilakukan dalam tahap perencanaan sebelum pelaksanaan pembangunan gedung untuk memperoleh izin mendirikan bangunan (IMB). Tinjauan transportasi memberikan potensi dampak dan tantangan lalu lintas yang mungkin timbul dari operasional Pasar Ikan Muara Angke. Dengan melakukan tinjauan tersebut, akan memungkinkan untuk merencanakan dan merekomendasikan solusi terhadap permasalahan yang diidentifikasi, baik terkait kawasan secara keseluruhan maupun gedung Pasar Ikan Muara Angke itu sendiri. Pendekatan ini diharapkan akan menghasilkan perencanaan yang matang dan berkelanjutan untuk memastikan keselamatan, efisiensi, dan kelancaran lalu lintas di wilayah sekitar. Pada tugas akhir desain ini, dilakukan perhitungan bangkitan dan tarikan lalu lintas gedung Pasar Ikan Muara Angke menggunakan metode perbandingan dengan gedung sejenis pada waktu puncak lalu lintas, yaitu pada jam 16.00, berdasarkan data survei lalu lintas. Data perbandingan gedung sejenis yang digunakan berasal dari gedung Pasar Ikan Modern Muara Baru yang memiliki konsep serupa. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai bangkitan lalu lintas adalah sebesar 282 kendaraan per jam, sedangkan tarikan lalu lintas sebesar 274 kendaraan per jam pada saat beroperasi. Selain itu, berdasarkan prediksi, bangkitan dan tarikan lalu lintas ini diperkirakan akan meningkat menjadi 347 dan 340 kendaraan per jam dalam kurun waktu 5 tahun setelah gedung beroperasi. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis dampak lalu lintas dengan menggunakan pemodelan mikrosimulasi berdasarkan nilai bangkitan dan tarikan lalu lintas yang telah dihitung. Untuk proses pemodelan, digunakan aplikasi PTV Vissim untuk merepresentasikan kondisi lapangan secara akurat. Model tersebut kemudian dikalibrasi dan divalidasi dengan menyesuaikan perilaku pengemudi, pengaturan konflik area, serta aturan prioritas guna mendapatkan model simulasi yang sesuai dengan kondisi di lapangan. Validasi dilakukan dengan menggunakan persamaan statistik GEH terhadap parameter volume lalu lintas yang diperoleh dari survei simpang dan output simulasi. Selanjutnya, dilakukan pembebanan terhadap bangkitan dan tarikan lalu lintas gedung Pasar Ikan Muara Angke untuk menganalisis parameter kinerja lalu lintas yang terpengaruh pada kondisi eksisting. Parameter kinerja yang ditinjau dalam penelitian ini adalah panjang antrian dalam meter dan tundaan dalam detik pada simpang. Setelah melakukan analisis, direncanakan penanganan untuk meningkatkan parameter kinerja lalu lintas. Dalam tugas akhir ini, penanganan dilakukan melalui pelebaran Jalan Dermaga dan Jalan Dermaga Raya. Hasil penanganan menunjukkan penurunan panjang antrian pada pendekat Jalan Pendaratan Ikan (Selatan) dari 184 meter menjadi 159 meter, serta menurunkan waktu tundaan simpang dari 40 detik menjadi 37 detik dalam masa operasional eksisting simpang Jalan Pendaratan Ikan – Jalan Dermaga. Berikutnya, akan diberikan rekomendasi tindak lanjut terhadap kawasan dan desain sirkulasi kendaraan di gedung Pasar Ikan Muara Angke. Untuk mendukung aktivitas pengunjung selama operasional gedung, dilakukan perancangan kebutuhan parkir di basement dengan menggunakan metode perhitungan akumulasi parkir dari gedung sejenis. Data ini diperoleh dari Pasar Ikan Modern Muara Baru selama jam operasional gedung dari pukul 09.00 hingga 00.00. Berdasarkan data tersebut, dirancang desain parkir basement dengan kapasitas 278 tempat parkir untuk sepeda motor dan 58 tempat parkir untuk kendaraan mobil penumpang, yang dapat memenuhi kebutuhan parkir untuk 5 tahun mendatang berdasarkan metode akumulasi parkir dari gedung sejenis. Sebagai tambahan, dilakukan perancangan sirkulasi parkir, penempatan pintu masuk dan keluar parkir, serta posisi gate untuk masuk dan keluar kendaraan dengan menggunakan analisis antrian. Pemilihan lokasi rambu dan marka parkir juga diperhatikan untuk memudahkan aksesibilitas bagi pengunjung. Karena Pasar Ikan Muara Angke merupakan tempat dengan tingkat mobilitas pengguna yang tinggi, dalam tugas akhir ini juga akan didesain jalur pejalan kaki di daerah basement dan sekitar gedung. Dalam hal ini, dirancang enam segmen jalur pejalan kaki di basement berupa trotoar dengan marka dan rambu sebagai pelengkap untuk memenuhi kebutuhan mobilitas pejalan kaki. Di luar gedung, direncanakan jalur pejalan kaki berupa trotoar dengan ketinggian 0,15 meter dari ruas jalan, lebar 3 meter, dan dilengkapi dengan kerb. Total panjang trotoar ini mencapai 60 meter dan akan dilengkapi dengan zebra cross di depan gedung sebagai fasilitas penyeberangan pejalan kaki.