Pada pembangunan infrastruktur jalan, perkerasan kaku atau rigid pavement memainkan peran penting karena kemampuannya dalam menahan beban lalu lintas yang tinggi dan mempertahankan kinerja strukturalnya dalam jangka panjang. Namun, untuk meningkatkan kualitas dan umur layanan perkerasan kaku, inovasi material beton menjadi sangat penting. Salah satu inovasi yang menjanjikan adalah penggunaan serat dalam campuran beton. Beton fiber, terutama yang menggunakan serat polypropylene, telah menarik perhatian karena kemampuannya meningkatkan sifat mekanis beton seperti kuat tekan, modulus elastisitas,dan dan kuat lentur
Penelitian ini mengkaji pengaruh penambahan serat polypropylene pada beton dengan kadar 0 kg/m³, 3 kg/m³, dan 5 kg/m³ terhadap kuat tekan, kuat tarik, modulus elastisitas, dan fatigue untuk fc’30, fc’40, dan fc’45 MPa. Selain itu, dilakukan desain tebal perkerasan berdasarkan standar AASHTO 1993, analisis sensitivitas parameter, dan penentuan variasi sampel dengan biaya terendah.
Hasil menunjukkan penambahan serat polypropylene meningkatkan parameter tertentu. Pada fc’30 MPa, penambahan 3 kg/m³ meningkatkan modulus elastisitas 11,26%, tetapi penurunan terjadi pada 5 kg/m³ sebesar 3,18%. Pada fc’40 MPa, penambahan 5 kg/m³ meningkatkan kuat tekan 3,04%, sementara 3 kg/m³ menurunkan 16,25%. Pada fc’45 MPa, 3 kg/m³ meningkatkan kuat tekan 0,86%, namun 5 kg/m³ menurunkan 18,33%. Sampel fc’45 MPa dengan 5 kg/m³ serat menghasilkan tebal perkerasan paling tipis, sedangkan fc’30 MPa dengan 3 kg/m³ serat menghasilkan tebal terbesar. Sensitivitas menunjukkan kuat lentur lebih signifikan dibanding modulus elastisitas. Sampel fc’30 MPa dengan 5 kg/m³ serat memiliki biaya terendah Rp490.636 per m².
Penelitian ini memberikan wawasan tentang pengaruh serat polypropylene terhadap sifat mekanis beton dan implikasinya pada desain dan biaya perkerasan sesuai standar AASHTO 1993.