Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) merupakan jenis kapal tanker yang dilengkapi dengan modul regasifikasi yang berfungsi untuk mengubah fasa gas alam dari cair menjadi gas. FSRU merupakan salah satu inovasi terbaru dalam dunia minyak dan gas terutama dalam proses transfer gas alam. Dengan menggunakan FSRU, proses transformasi gas alam dari fasa cair menjadi fasa gas dapat dilakukan di tengah laut dengan menambatkannya ke sebuah dermaga dolphin dengan tali mooring sehingga tidak memerlukan modul regasifikasi di daratan. Hal tersebut menjadi solusi yang ekonomis dan efisien untuk menjawab tantangan industri minyak dan gas yang semakin meningkat. Namun, selama FSRU beroperasi, kapal harus dipastikan stabil agar proses bongkar muat di tengah laut dapat berlangsung tanpa kendala. Oleh karena itu, diperlukan sistem mooring yang tepat. Dalam tugas akhir ini, dilakukan penelitian mengenai orientasi dari kapal FSRU yang paling optimum berdasarkan respon gerak kapal yang terjadi. Dalam proses penentuan orientasi yang paling optimum tersebut, digunakan perangkat lunak Hydrostar dan Ariane yang berfungsi dalam melakukan permodelan terhadap struktur kapal FSRU dan sistem mooring yang digunakan. Kondisi kapal FSRU beserta sistem mooring yang digunakan akan dimodelkan dengan menggunakan dua kondisi, yakni kondisi operasional dan kondisi badai sesuai dengan gaya lingkungan berupa gaya gelombang yang ada di Teluk Jakarta. Sedangkan untuk jenis gelombang yang dimodelkan pada penelitian tugas akhir ini adalah gelombang reguler dan gelombang acak. Dua jenis gelombang tersebut digunakan untuk merepresentasikan kondisi gelombang sebenarnya yang terjadi di perairan Teluk Jakarta. Orientasi yang dipilih adalah orientasi yang menghasilkan respon gerak terkecil untuk setiap kondisi, baik pada kondisi operasional atau pada kondisi badai. Konfigurasi sistem mooring yang digunakan mengacu pada rekomendasi dari Oil Companies International Marine Forum (OCIMF). Selain itu, kriteria desain yang digunakan dalam menentukan batas perpindahan kapal dan gaya tarik mooring maksimum secara berurutan adalah rekomendasi dari PIANC dan API RP 2SK. Orientasi yang dipilih akan dimodelkan dengan menggunakan seluruh arah datang gelombang di Teluk Jakarta dan harus memenuhi kriteria desain yang digunakan. Berdasarkan hasil permodelan yang dilakukan, orientasi kapal FSRU paling optimum yang didapat adalah orientasi dengan arah memanjang kapal yang sejajar dengan gaya gelombang dominan di Teluk Jakarta. Orientasi kapal yang dipilih adalah dengan menambatkan kapal dengan bagian depan kapal menghadap ke barat. Dengan menggunakan orientasi tersebut, luas bidang tangkap gaya gelombang dominan di Teluk Jakarta pada kapal menghasilkan perpindahan kapal dan gaya tarik mooring yang terkecil dan memenuhi kriteria desain yang digunakan.
Perpustakaan Digital ITB