Terak baja merupakan limbah industri baja PT. XYZ yang terletak di Cilegon, Banten. Limbah ini mengandung unsur Silika (Si) yang berperan dalam memperbaiki interface antara agregat dengan pasta serta Ferro yang dapat menambah berat material terak baja itu sendiri. Pemanfaatan terak baja sebagai agregat dalam teknologi beton ternyata dapat menaikkan berat isi beton normal dari 2200-2500 kg/m3 menjadi 2800-3000 kg/m3. Perubahan tersebut menjadi sangat signifikan untuk aplikasi beton berat. Aplikasi beton berat ini antara lain seperti pemberat pipa dalam laut, bendungan dan tetra pod pada pantai untuk melindungi pinggiran pantai dari abrasi oleh ombak.
Peningkatan kualitas beton terak baja terutama kekuatan ikatan antara pasta dan agregat dapat terjadi karena agregat terak baja mengandung senyawa sementik yang secara kimiawi dapat bereaksi dengan senyawa Calcium Hydroxide hasil reaksi hidrasi semen dan air. Dalam penelitian ini dibuat empat kombinasi agregat pada campuran beton yaitu beton 1 (normal) (agregat halus pasir, agregat kasar batu), beton 2 (agregat halus terak, agregat kasar batu), beton 3 (agregat halus pasir, agregat kasar terak) dan beton 4 (agregat halus terak, agregat kasar terak). Dari hasil pengujian kuat tekan, beton 1 memberikan nilai kuat tekan 37,33 MPa pada umur 56 hari, beton 2 memberikan nilai kuat tekan 38,1 MPa pada umur 56 hari, beton 3 memberikan nilai kuat tekan 38,5 pada umur 56 hari sedangkan beton 4 memberikan nilai kuat tekan 45,43 pada umur 56 hari. Karakterisasi SEM digunakan dalam penelitian ini untuk melihat interface antara agregat dan matriks semen, sedangkan karakterisasi XRD digunakan untuk memprediksi jumlah senyawa CSH yang terbentuk pada beton.
Perpustakaan Digital ITB