digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penggunaan listrik berbasis hibrida sangat berkembang, terutama dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu bentuk sistem kelistrikan berbasis hibrida yang sudah digunakan adalah Sistem Hibrida Energi Terbarukan (SHET) yang terpasang di Gedung T. P. Rachmat Institut Teknologi Bandung (ITB). Permasalahan yang ada pada SHET ini adalah nilai efisiensi sistem yang fluktuatif. Penyebabnya adalah distribusi energi dari suplai ke beban yang tidak teratur, sehingga turut berdampak pada masalah lainnya, yaitu baterai bekerja di luar batasan yang diperbolehkan. Dalam tugas akhir ini dilakukan perbaikan nilai efisiensi sistem dengan melakukan perbaikan paramter kinerja baterai dan penjadwalan distribusi energi dari suplai ke beban. Parameter kinerja baterai yang diperbaiki meliputi kapasitas modul baterai dan tegangan pengisian baterai. Penjadwalan distribusi diatur pada batas kerja beban dan SoC pada baterai. Perbaikan berdasarkan hasil analisis data historis. Tujuannya adalah sistem memiliki efisiensi yang stabil pada nilai yang lebih tinggi dan baterai bekerja sesuai batasan yang diperbolehkan. Hasil evaluasi yang didapat adalah kebutuhan daya beban dapat dipenuhi oleh panel surya, baterai, dan PLN, dengan skenario penjadwalan meliputi batas terendah SoC 65,0% dan maksimal beban baterai 604,0W. Baterai cenderung lebih setimbang dengan kelebihan tegangan tertinggi sebanyak 16,6% dan kekurangan tegangan tertinggi sebanyak 50,8%. Efisiensi rata-rata sistem meningkat dari 85,4% menjadi 89,4% untuk grid mode dan 85,1% menjadi 89,3% untuk island mode.