digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

PT X merupakan perusahaan manufaktur otomotif yang menerapkan sistem produksi just- in-time dengan pengiriman kanban box ke warehouse harus dilakukan tepat waktu. Namun, berdasarkan pengamatan pada Warehouse Logistic Assembly, ditemukan adanya peningkatan frekuensi keterlambatan pengiriman kanban box (tokushoku), yang berpotensi menyebabkan penurunan efisiensi produksi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyusun penjadwalan pengiriman kanban box yang mempertimbangkan jumlah dolly dan kapasitas pengemasan tiga dimensi dari dolly untuk meminimumkan total keterlambatan pengiriman job number kategori fast moving-small. Penelitian ini menggunakan pendekatan Pemrograman Linier Integer Campuran (MILP) dengan waktu diskrit sebagai dasar penjadwalan, serta integrasi dengan algoritma heuristik First Fit Decreasing Volume (FFDV) dengan tabu search untuk mengakomodasi batasan fisik dolly dalam pengemasan tiga dimensi. Model dibangun menggunakan bahasa pemrograman Python dan dioptimasi menggunakan solver Gurobi. Penjadwalan dilakukan melalui dua fase utama: fase assignment kanban box ke waktu dan dolly dengan pertimbangan waktu kesiapan kanban box dan batas keterlambatan maksimum pengiriman kanban box menggunakan MILP, serta fase validasi packing menggunakan algoritma heuristik FFDV dengan evaluasi iteratif hingga konfigurasi packing feasible tercapai. Dataset yang digunakan merupakan data operasional bulan Juni 2025 dari PT X, yang telah diolah untuk memenuhi kebutuhan model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model berhasil menurunkan total ekspektasi keterlambatan pengiriman job number dari 116 delayed job number untuk kondisi eksisting menjadi 28 delayed job number untuk solusi model atau mencapai 75,9%. Penjadwalan yang dihasilkan mempertimbangkan batas penggunaan dolly serta menjaga batas toleransi waktu keterlambatan maksimal 75,84 menit. Temuan ini menunjukkan bahwa penerapan model hibrida MILP dan pengemasan tiga dimensi dapat meningkatkan performansi logistik, mengurangi nilai tokushoku, dan mendukung kelancaran proses produksi di lini perakitan.