Penyakit diabetes mellitus adalah penyakit menahun dan progresif yang ditandai dengan kenaikan
kadar glukosa darah yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin dalam tubuh. Kadar insulin
tersebut berkurang atau jumlahnya cukup tetapi fungsinya menurun. Biji buah pepaya (Carica
papaya L.) merupakan salah satu tanaman yang digunakan secara empiris dapat menurunkan
kadar glukosa darah. Rebusan biji buah pepaya ini telah digunakan secara empiris oleh
masyarakat Kabupaten Pinrang sebagai obat penurun kadar gula darah. α-amilase dan α-
glukosidase telah diakui sebagai target terapeutik untuk pengurangan hiperglikemia postpradial
dalam diabetes mellitus. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi ekstrak etanol,
ekstrak air, serta fraksi biji buah pepaya sebagai inhibitor α-amilase dan α-glukosidase. Penelitian
diawali dengan karakterisasi dan penapisan fitokimia simplisia. Simplisia diekstraksi dengan
metode refluks dengan pelarut etanol dan air. Ekstrak dikarakterisasi kemudian dipantau pola
kromatogramnya menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT). Ekstrak yang memiliki potensi lebih
kuat difraksinasi menggunakan metode Ekstraksi Cair-Cair (ECC) menggunakan n-heksana, etil
asetat, dan air sebagai ekstraktan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak air
biji pepaya memeiliki aktivitas yang kuat sebagai inhibitor α-amilase sedangkan ekstrak etanol
memiliki aktivitas yang lemah sebagai inhibitor α-amilase. Ekstrak air dan ekstrak etanol memiliki
aktivitas yang lemah sebagai inhibitor α-glukosidase. Fraksi air dan fraksi etil asetat yang
diperoleh dari fraksinasi ekstrak air menunjukkan kekuatan aktivitas yang sama terhadap enzim α-
amilase, serta kedua fraksi tersebut memiliki aktivitas yang lemah sebagai inhibitor α-glukosidase
Perpustakaan Digital ITB