digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Superoksida dismutase (SOD) merupakan metaloenzim yang memiliki aktvitas sebagai antoksidan dan memiliki peranan dalam penyembuhan luka. Tujuan penelitan ini adalah untuk membandingkan aktvitas penyembuhan luka secara in vitro dari SOD dengan kofaktor logam yang berbeda, yaitu Cu/Zn SOD dan MnSOD. Enzim SOD yang digunakan dalam penelitan ini adalah MnSOD dari Staphylococcus equorum dengan tpe mutasi K38R-A121E dan Cu/Zn SOD dari Citrus limon. Kedua jenis enzim rekombinan ini diproduksi pada E. coli BL21(DE3) dan dimurnikan menggunakan kromatograf afnitas nikel Ni 2+ -NTA. Penentuan aktvitas enzim SOD rekombinan dilakukan menggunakan reaksi kolorimetri NBT-ribofavin. Uji toksisitas dan scratch assay dilakukan untuk menguji toksisitas protein rekombinan dan mengevaluasi kemampuan enzim SOD dalam mempercepat penyembuhan luka. Percobaan menunjukkan enzim Cu/Zn SOD rekombinan memiliki aktvitas yang lebih tnggi (2176,08 U/mg) dibandingkan dengan MnSOD mutan K38R-A121E (1531,78 U/mg). Kedua enzim bersifat tdak toksik pada rentang konsentrasi 50 –300 ng/µL. Pada unit aktvitas yang sama, tdak ditemukan adanya perbedaan migrasi sel yang bermakna antara sel yang diberikan enzim SOD rekombinan dengan kontrol negatf. Hal ini tdak sejalan dengan hasil penelitan sebelumnya yang menunjukkan kapasitas penyembuhan luka dari MnSOD K38R-A121E. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian lebih lanjut untuk mengoptmasi kondisi pengujian scratch assay untuk dapat membandingkan aktvitas SOD rekombinan terhadap penyembuhan luka.