E-waste yang mengandung B3 dapat membahayakan kesehatan khususnya daya kognitif anak (Chen, 2011). Orangtua sebagai pengolah e-waste, kondisi ekonomi, asupan makanan, BMI adalah faktor yang berhubungan dengan daya kognitif anak. Jalan Panjunan, Astana Anyar merupakan daerah yang masih aktif melakukan pengolahan e-waste sehingga lokasi penelitian adalah sekolah yang berada dekat dengan lokasi pengolahan e-waste, yaitu SDN Astana Anyar Bandung. Penelitian ini bertujuan menentukan hubungan faktor-faktor tersebut terhadap daya kognitif anak-anak di SDN Astana Anyar Bandung. Astana Pengambilan data terdiri dari pengukuran kondisi fisik, kuesioner, wawancara, nilai mata pelajaran, dan tes kognitif. Berdasarkan hasil wawancara, kemudian dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu: anak yang memiliki orangtua pengolah e-waste dan tinggal di lokasi pengolahan (terpapar), anak dengan orangtua non pengolah e-waste namun tinggal di lokasi pengolahan (mungkin terpapar), dan anak dengan orangtua non pengolah e-waste namun tinggal di luar lokasi pengolahan. Untuk perbandingan antara anak mungkin terpapar dengan tidak terpapar adalah pelajaran Agama, PKN, IPA, Olahraga, dan Bahasa Inggris memiliki nilai OR > 1 yang artinya memiliki faktor risiko. Untuk perbandingan antara anak terpapar dengan tidak terpapar adalah hanya pelajaran Agama yang memiliki faktor risiko yang signifikan karena nilai OR > 1 dan signifikansi > 2,70. Anak yang terpapar e-waste memiliki risiko 0,421 kali memiliki nilai kognitif ≤ 5 dibandingkan dengan anak yang tidak terpapar. Anak yang mungkin terpapar e-waste memiliki risiko 0,51 kali memiliki nilai kognitif ≤ 5 dibandingkan dengan anak yang tidak terpapar. Untuk semua parameter yaitu berat badan, tinggi badan, BMI, asupan makanan anak tidak terpapar dan mungkin terpapar lebih tinggi daripada anak terpapar.
Perpustakaan Digital ITB