Keberadaan kampung kota dan perguruan tinggi sangat erat kaitannya dengan perkembangan Kota Bandung. Kampung kota umumnya dibangun pada tanah yang dimiliki melalui mekanisme informal, dan dicirikan dengan kepadatan penduduk yang tinggi, minimnya prasarana dan sarana, serta kualitas lingkungan yang rendah. Keberadaan Perguruan Tinggi menjadi pemicu perkembangan kawasan dan menyebabkan tumbuhnya kegiatan-kegiatan penunjang yang mendukung kebutuhan mahasiswa. Keberadaan kampung kota tersebar di wilayah kota bandung dan ada di sekitar kampung kota terdapat konsentrasi perguruan tinggi, sehingga karakteristik kampung kota tersebut tidak seperti kampung kota pada umumnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik kampung-kota yang berada disekitar perguruan tinggi. Dengan fokus penelitian pada karakteristik kampung kota yang terdiri dari aspek sosial, ekonomi, lingkungan dan legalitas. Kemudian akan membandingkan karakteristik kampung kota tersebut dengan karakteristik kampung kota pada umumnya. Wilayah studi penelitian adalah Kelurahan Sekeloa sebagai kampung kota di sekitar fasilitas perguruan tinggi dan sebagai kampung pembanding (Kampung Kontrol) adalah Kelurahan Sukamiskin. Sampel penelitian terdiri dari rumah tangga dan mahasiswa yang menetap di permukiman kampung kota. Penelitian ini menggunakan mix-method (metode campuran) statistik deskriptif dan kualitatif.
Temuan studi menunjukkan bahwa kampung kota ini memiliki perbedaan antara lain; (1) selain adanya penduduk tetap, terdapat pula sejumlah besar mahasiswa yang menetap di permukiman ini, (2) sebagian besar penduduk dengan mata pencaharian sebagai swasta dan wiraswata serta adanya pemanfaatan tempat tinggal yang juga di gunakan sebagai tempat usaha (seperti kos-kosan dan penyedia fasilitas pendukung untuk mahasiswa), (3) adanya sejumlah individu yang memanfaatkan lokasi tersebut sebagai peluang bisnis dengan menjalankan usaha kos-kosan dalam bentuk investasi, (4) sebagian besar sudah memiliki Hak milik, namun masih terdapat beberapa Hak Guna Bangunan atas tanah Pemkot Bandung dan tanah Universitas Padjajaran dan, (5) ketersediaan sarana dan prasarana yang sudah memadai, hanya saja lingkungan kampung kota yang sudah cukup padat sehingga hampir tidak ada lahan atau ruang yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau. Perbedaan ini menunjukkan adanya hubungan antara lokasi keberadaan kampung kota dengan kegiatan pendidikan di sekitarnya yang memberi pengaruh terhadap kampung kota ini, sehingga karakteristiknya berbeda dengan karakteristik kampung kota pada umumnya.
Perpustakaan Digital ITB