Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Remaja di Indonesia menjadi kontributor utama dalam tingginya kasus kecelakaan sepeda
motor secara nasional. Namun, fakta ini diperburuk oleh tidak efektifnya pemantauan serta
penegakan hukum, yang membuat pelanggaran lalu lintas oleh pengemudi muda menjadi
fenomena yang sulit dikendalikan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi karakteristik dan perilaku berisiko siswa SMA pengendara sepeda motor
yang berpotensi menyebabkan insiden lalu lintas. Untuk mencapai tujuan tersebut,
pendekatan kuantitatif diterapkan dengan menggunakan kuesioner Motorcycle Rider
Behavior Questionnaire (MRBQ). Kuesioner disebarkan kepada demografi siswa SMA
untuk menelusuri faktor-faktor relevan yang memengaruhi perilaku mereka saat
mengemudi.
Berdasarkan analisis terhadap 126 responden dari Bandung, Jakarta Selatan, dan Depok,
ditemukan bahwa jenis kelamin laki-laki dan domisili di kabupaten menunjukkan
kecenderungan insiden yang lebih tinggi. Studi ini juga mengungkap bahwa kepemilikan
SIM C tidak berasosiasi signifikan dengan insiden, berbeda dengan kapasitas mesin 125cc
ke atas yang justru meningkatkan keselamatan. Secara psikologis dan perilaku, persepsi
individu terhadap risiko serta tindakan spesifik seperti mengebut atau melakukan kesalahan
lalu lintas terbukti secara signifikan meningkatkan probabilitas terjadinya insiden. Kesiapan
pengemudi secara menyeluruh, yang mencakup alat pelindung diri, kondisi mesin, dan
kesehatan, juga turut menjadi faktor penentu yang memengaruhi keterlibatan dalam insiden.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat karakteristik dan perilaku spesifik pada
pengendara di kalangan siswa SMA yang secara signifikan berkontribusi terhadap insiden
lalu lintas. Di sisi lain, penelitian ini menemukan bahwa beberapa perilaku berisiko lainnya
yang lazim dilakukan tidak memiliki korelasi signifikan dengan terjadinya insiden. Adapun
keterbatasan utama penelitian ini terletak pada instrumen Motorcycle Rider Behavior
Questionnaire (MRBQ) yang digunakan. Meskipun telah disesuaikan untuk
memperhitungkan perilaku lokal, instrumen tersebut pada dasarnya belum dirancang secara
spesifik untuk demografi pengendara muda. Oleh karena itu, direkomendasikan adanya
penelitian lanjutan untuk mengadaptasi dan memvalidasi instrumen MRBQ agar lebih
selaras dengan konteks demografis serta budaya remaja di Indonesia.
Perpustakaan Digital ITB