digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2017_TA_PP_AYUNDA_DHIA_ANDARI_1-COVER.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP_AYUNDA_DHIA_ANDARI_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP_AYUNDA_DHIA_ANDARI_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP_AYUNDA_DHIA_ANDARI_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP_AYUNDA_DHIA_ANDARI_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP_AYUNDA_DHIA_ANDARI_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

Senyawa haloasam merupakan senyawa organik yang banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pestisida, insektisida, herbisida, dan sebagai bahan baku untuk sintesis berbagai senyawa kimia seperti plastik dan PVC. Namun, haloasam juga merupakan polutan yang berbahaya bagi lingkungan karena bersifat persisten di lingkungan dan beracun bagi makhluk hidup. Salah satu cara menangani hal ini adalah dengan bioremediasi menggunakan mikroorganisme yang mampu memproduksi haloacid dehalogenase, suatu enzim yang mengkatalisis pemutusan ikatan C-halogen dalam haloasam. Penelitian sebelumnya telah berhasil mengkonstruksi klon rekombinan pET-paed-d dalam E.coli BL21 (DE3) yang mengandung gen pengkode haloacid dehalogenase dari Pseudomonas aeruginosa strain lokal. Penelitian ini mempelajari kondisi optimum produksi haloacid dehalogenase dari pET-paed-d tersebut dalam E.coli BL21 (DE3). Uji aktivitas dilakukan secara kuantitatif menggunakan metode kolorimetri Bergman dan Sanik, dengan mengukur jumlah Cl- bebas yang dihasilkan dari degradasi MCA dalam medium LB. Optimasi dehalogenasi secara in vivo dilakukan dengan variasi konsentrasi MCA 0 – 0,5 mM sebagai substrat, pH medium 3 – 10, suhu inkubasi 30°C dan 37°C, waktu inkubasi 0 – 8 jam, penambahan IPTG 0 – 0,01 mM, suhu induksi 30°C dan 37 °C, dan waktu induksi 0 – 16 jam. Sedangkan optimasi dehalogenase secara in vitro dilakukan dengan variasi konsentrasi MCA 0 – 0,6 mM sebagai substrat, suhu reaksi 0 - 70°C, dan pH reaksi 5-11. Kondisi optimum degradasi MCA adalah kondisi yang menghasilkan persen degradasi MCA paling tinggi. Hasil uji secara in vivo menunjukkan bahwa kondisi optimum dehalogenasi dicapai saat konsentrasi MCA 0,1 mM, pH medium 7, inkubasi 37°C selama 4 jam, konsentrasi IPTG 0,007 mM, dan induksi pada 30°C selama 12 jam. Sedangkan hasil uji in vitro menunjukkan bahwa kondisi optimum degradasi dicapai saat konsentrasi MCA 0,55 mM, pH reaksi 9,dan suhu reaksi 55°C.