digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2016 TA PP ADRY FAHMI ARIFIN 1-BAB 1.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2016 TA PP ADRY FAHMI ARIFIN 1-BAB 2.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2016 TA PP ADRY FAHMI ARIFIN 1-BAB 3.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2016 TA PP ADRY FAHMI ARIFIN 1-BAB 4.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2016 TA PP ADRY FAHMI ARIFIN 1-BAB 5.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan


Belakangan ini, sintesis dengan morfologi terkontrol untuk material berpori menunjukan beberapa terobosan baru. Salah satunya adalah sintesis silika berpori, KCC-1, dengan morfologi unik bicontinuous concentric lamellar yang menyediakan ruang akses besar pada situs aktifnya. Penelitian sebelumnya menunjukan bahwa cetakan untuk mensintesis KCC-1 selalu menggunakan surfaktan dengan kemurnian tinggi dan hanya terdiri dari satu struktur saja. Untuk itu, kami melaporkan sintesis KCC-1 dengan menggunakan surfaktan baru, yaitu, alkil benzil dimetil amonium klorida atau lebih dikenal dengan nama benzalkonium klorida (BZK). Surfaktan ini merupakan larutan dengan kemurnian 48% dan terdiri dari beberapa panjang rantai karbon, yaitu 8, 10, 12, 14, 16, dan 18 dengan konsentrasi yang tidak diketahui. Sintesis dilakukan dalam keadaan solvotermal dan KCC-1 dengan morfologi bicontinuous concentric lamellar dapat diperoleh pada campuran dengan rasio mol BZK/Si adalah 0,43 dan 1,10. Sejauh pemahaman kami, penelitian ini merupakan kali pertama KCC- 1 disintesis menggunakan BZK sebagai surfaktan. Hasil sintesis kemudian dibandingkan dengan sintesis serupa menggunakan setiltrimetilamonium bromida (CTAB). Hasil citra. SEM menunjukan kemiripan pada morfologi dan ukuran partikel.